12 => BULLYING

67 10 12
                                    

hallo, assalamualaikum!

huaaa, lama banget ga update. ada yang kangen gasiii? Aku liat terakhir update itu tanggal 7 Desember, lama ga? lama banget itu yaoloooo.

Tapi untungnya aku ada penyemangat baru buat lanjutin ceritanya Elano donggg. Mau tau? langsung baca aja, nanti juga tau kok, mwehe.

>HAPPY READING<

12 => BULLYING.

^percuma cantik kalau ngga punya attitude dan harga diri^

-Elano Alister Danendra-

-+

Bel istirahat baru saja berbunyi. Kantin yang tadinya sepi, kini sudah dipenuhi oleh lautan manusia yang kelaparan. Ketiga teman Aza yang baru sampai di kantin, celingukan mencari tempat duduk. Dimana Aza? Tadi saat di koridor arah kantin, perut Aza terasa melilit. Membuat Ia berpisah dengan teman-temannya.

"Huft, perasaan ngga makan aneh-aneh deh! Kenapa perut sakit banget?!" gerutu Aza yang baru saja keluar dari bilik toilet.

Ia berjalan ke arah wastafel dan segera mencuci muka. Memandang pantulan dirinya di kaca, sebelum suara pintu terbuka dengan keras menggema di penjuru ruangan. Aza menolehkan kepalanya, menatap sesosok perempuan yang sangat familiar menurutnya. Gadis itu berjalan mendekat, membuat Aza refleks memundurkan tubuhnya hingga mentok pada dinding.

"Aza Shakila Thana," ucapnya seraya menatap nametag Aza. Ia perlahan menundukkan kepala tak berani menatap wajah gadis di depannya ini.

"Jadi Lo, yang namanya Aza?" Aza mengangguk seraya tetap menunduk.

Gadis ber-nametag Cantika itu, mencengkram kuat dagu Aza, hingga membuat sang empu mendongakkan kepala seraya meringis tertahan. Tatapan tajam yang Cantika layangkan, membuat Aza merapalkan banyak doa. "Kalau orang ngomong, tatap orangnya! Emang di lantai ada yang lebih menarik dari gue?" gertak Cantika dengan alis menukik tajam.

Kuman di lantai lebih menarik daripada muka dengan dempul tebal milik kamu, Cantika. Ingin sekali Aza berteriak seperti itu di telinga gadis yang saat ini sedang berada di hadapannya. Namun, apalah daya. Ia hanya tidak ingin mencari masalah dengan Cantika, yang di kenal sebagai Queen of bullying.

"M-maaf," cecarnya terbata.

Cantika menyunggingkan senyum miringnya, saat melihat Aza ketakutan. "Gue ngga nyangka, selera El jadi rendahan gini!"

"M-maksud kamu a-apa, Cantika?"

"Apa sih, yang El lihat dari diri Lo? Secara fisik juga cantikan gue! Kalau dibandingkan sama Lo, ngga ada sepucuk jari pun Lo bisa ngalahin gue!" Cantika berucap sinis seraya menatap Aza dengan pandangan jijik. Aza memejamkan mata menikmati hinaan yang Cantika lontarkan.

Aku punya apa yang ngga kamu punya, Cantika. Attitude. Lagi dan lagi, kalimat yang harusnya Ia lontarkan, tertahan begitu saja di tenggorokan. Aza juga merutuki dirinya sendiri, kenapa Ia tidak berani melawan Cantika? Mungkin karena wajah Cantika yang sangat berbanding terbalik dengan nama cewek itu. Aza menggelengkan kepala cepat, berusaha mengusir hal yang ada dipikirannya.

"Lo tau? Lo itu ngga pantas kalau disandingkan sama El! Yang pantas disandingkan sama El adalah gue. Mending Lo jauhi El, sebelum gue bertindak lebih dari ini!" serunya berkuasa.

"Kenapa aku harus jauhi, El?" kali ini Aza memberanikan diri membalas ucapan-ucapan menyakitkan yang dilontarkan Cantika.

Sebelum Cantika membalas ucapannya, dengan segera Ia berucap kembali. "Bukan aku yang dekati, El. Tapi El sendiri yang tarik aku dalam dunianya!"

ElanoWhere stories live. Discover now