7 => PERTEMUAN

57 10 13
                                    

Hallo, assalamualaikum!

Semakin kesini, aku merasa cerita Elano semakin ga nyambung ya? atau cuma perasaanku aja:(

>HAPPY READING<

=> PERTEMUAN

^Di antara senja dan doa, semoga kehadiranmu membawa kepastian^

-Aza Shakila Thana-


-+

Sabtu pagi yang cerah, dimanfaatkan Aza untuk membantu sang Bunda memasak. Rutinitas yang selalu dilakukan oleh gadis mungil itu saat hari libur sekolah. Entah kenapa, Ia senang sekali berada di dapur, berkutat dengan peralatan masak sang Bunda.

"Za, hari ini kamu ngga ada acara?" tanya Anggi yang melihat Aza sedang membuat hot chocolate favoritnya.

"Engga, Bun. Memangnya kenapa? Bunda mau ajak Aza belanja?"

Anggi tersenyum, "engga. Sekarang kamu, kan, sudah punya pacar. Siapa tau kamu ada rencana mau pergi sama El?"

Bibir Aza sedikit terangkat, merasa malu sekaligus salting saat ditanyai seperti itu. "Engga ada kok, Bun."

Anggi hanya tersenyum, sebelum bunyi dering ponsel milik Aza membuyarkan tawa keduanya. "Aku angkat telpon dulu, ya, Bun!" izinnya pada sang Bunda kemudian duduk di meja makan.

"Ya?"

"..."

"Harus sekarang banget, ya?"

"..."

"Ngga sibuk, cuma lagi males aja."

"..."

"Jangan bercanda, El!"

Tut.

Panggilan di putus sepihak oleh seseorang diseberang telepon. Siapa lagi kalau bukan El. Satu kata yang menggambarkan El pagi ini, pemaksa. Aza paling tidak suka dengan tipe orang yang pemaksa. Kesannya, Ia menjadi orang yang tidak nurut.

"Kenapa, Za?" tanya Anggi yang melihat raut wajah putrinya berubah masam.

"El nyebelin!" sontak ucapan Aza membuat Anggi terkekeh pelan.

"Dia ajak kamu keluar?"

"Bukan keluar lagi, Bun. Dia ajak aku buat ketemu sama Mommy-nya, gimana ngga kesel coba?!" dengusnya sebal.

"Ternyata El benar-benar serius ya, sama kamu." Anggi tersenyum seraya mengelus surai putrinya lembut. Aza mendengus menatap sang Bunda. Kenapa Bundanya ini malah ikut membela El, sih? Pikirnya jengah.

Dengan hati dongkol, Ia berjalan memasuki kamar seraya menghentakkan kakinya. Menutup pintu kamar dengan keras, hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras.

"NANTI KALAU PINTUNYA RUSAK KAMU YANG GANTI, YA?!" teriak Anggi yang sudah kepalang kaget.

Tak lama setelahnya, terdengar suara bel rumah yang menandakan ada tamu. Anggi melepas appron-nya dan segera bergegas membuka pintu. "Oalah, kamu, toh, El! Mari masuk!?" ajaknya membuat El tersenyum seraya mengangguk.

"Tunggu sebentar, ya, Aza masih siap-siap! Kamu mau di buatkan minum apa?"

"Ngga usah repot-repot, Bun!" El menggantung ucapannya.

"Bentar lagi mau langsung jalan, itu Aza sudah siap!" katanya menunjuk Aza dengan dagunya.

Anggi tersenyum menatap putrinya yang masih berdiri mematung di tangga. "Za, ayo sini!"

ElanoWhere stories live. Discover now