10 => PENYERANGAN

71 12 12
                                    

Allo, assalamualaikum!

Ada yang nungguin Elano update ga sih? Langsung intinya aja ya.

>HAPPY READING<

10 => PENYERANGAN

-+

Suasana sunyi terasa di markas besar Elevar. Tak ada tanda-tanda pergerakan yang mencurigakan dari orang dalam. Membuat anggota Fuerza dengan mudah menerobos pintu utama markas. El mengode Adit lewat tatapan mata dan di angguki oleh cowok itu.

Bugh.

Bugh.

Satu tendangan maut dilayangkan oleh Adit pada penjaga pintu. Tak berbeda dengan Adit, Iyan pun juga melakukan hal yang sama pada seseorang yang ingin menghalangi jalannya. Setelah dirasa aman, Iyan mengangkat tinggi kedua jadi tengahnya, sebagai isyarat pada El bahwa keadaan sudah aman.

Dengan langkah mengendap, El melangkah maju. Matanya menelisik seluruh penjuru ruangan yang di dominasi berwarna gelap itu. Pendengaran tajamnya, berhasil menemukan sesuatu. Ia berlari ke sebuah pintu besar yang tertutup.

Brak.

Semua orang yang sedang berkegiatan di dalam ruangan tersebut, terlonjak dari tempatnya. Tatapan nyalang diberikan oleh inti Fuerza pada seluruh anggota Elevar, termasuk sang ketua.

"Shit! Kenapa bisa kebobolan, anjing?!" teriak sang ketua murka.

"Pengecut!" desis Vino tajam.

Ketua Elevar yang diketahui bernama Kevin itu, melayangkan tatapan seolah ingin memakannya hidup-hidup. "Fuerza anj-"

"Shut up you, bastard!" potong El cepat dengan desisan.

Tanpa aba-aba, El menendang perut Kevin keras. Dilanjut memukulnya dengan membabi buta. El tak pernah memberikan ampun pada Kevin. Sekelebat bayangan kondisi Raka, kini berputar diotaknya. Dengan wajah babak belur, darah yang mengalir dimana-mana, kondisi kaki dan tangan yang patah, membuat emosinya kembali di uji.

Tak jauh berbeda dengan dirinya, inti Fuerza yang lain serta beberapa anggota juga berhasil mengalahkan Elevar. Seharusnya Elevar bisa menang dengan jumlah anggota yang dua kali lipat lebih banyak dari Fuerza.

"Kenapa Lo serang markas gue, bangsat!?" teriak Kevin tertahankan. Sejenak, El berhenti memukuli Kevin.

"Jangan pura-pura ngga tau, bodoh!" sarkas El tajam.

"Gue emang ngga tau! Kalau gue tau, ngga mungkin gue tanya, sialan!?" tukasnya menatap El tajam.

El memutar bola matanya malas. Memandang Kevin dengan kedua alis tertaut. "Anak buah Lo, udah keroyok anggota gue!" desis El penuh penekanan.

"Lo, kan, yang suruh anak buah Lo buat keroyok anggota gue?" tanyanya seraya menarik kasar kerah baju milik Kevin.

El tidak memberikan kesempatan Kevin membalas ucapannya. Ia kembali menyerang, tak memberi kesempatan kepada cowok itu. "Jangan asal tuduh!"

"Gue ngga nuduh. Gue punya buktinya!" setelah mengatakan hal itu, El kembali menyerang Kevin tanpa ampun. Saking fokusnya pada Kevin, El sampai tak menyadari, bahwa dibelakang tubuhnya, ada seseorang yang membawa sebuah balok kayu besar.

Bugh.

Shh-

"El?" gumam Vino pelan, saat melihat El diserang dari belakang.

Kevin yang merasa memiliki kesempatan untuk menyerang balik El, segera menyerangnya. El yang tak siap, seketika limbung. Wajahnya memerah, cairan merah pekat mengalir dari hidung serta ujung bibirnya. El masih tak mampu menahan serangan Kevin, sebelum sebuah suara menghentikan pergerakan mereka.

ElanoWhere stories live. Discover now