[ DHS•02 ] DIAMOND CLASS

73.2K 8K 554
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

"Gimana seragamnya? Pas nggak?"

Atharel yang sedang mencoba seragam DHS menoleh pada Fathur yang berusan bertanya. Cowok itu duduk di kasurnya sendiri seraya memperhatikan Atharel.

Seragam DHS terdiri dari kemeja putih dengan almamater warna biru dongker dan celana hitam untuk laki-laki. Atribut seperti dasi berwarna merah maroon. Di bagian dada sebelah kiri tertera logo sekolah DHS dengan rantai kecil berwarna emas yang menggantung. Untuk sepatu para murid DHS dibebaskan mau memakai sepatu apa sesuai keinginan mereka. Tapi setiap hari Senin semuanya wajib memakai sepatu pantofel hitam untuk murid laki-laki dan pantofel berhak warna hitam juga untuk murid perempuan.

"Lo murid Diamond Class?" tanya  Fathur melihat bros berlian emas di kerah almamater Atharel di sebelah kiri. Di DHS, yang menggunakan bros itu cuma murid-murid spesial di kelas elit yaitu murid-murid terbaik dari yang terbaik. Tidak mudah untuk mendapatkan bros itu.

"Iya. Gue lulus tes." Atharel lalu melepaskan seragamnya dan menyimpannya kembali dengan rapi di lemari.

"Gila bro. Hebat banget lo. Baru masuk ke DHS terus ikutan tes Diamond Class dan lulus. Keren banget lo, sumpah."

"Thanks." Hanya itu jawaban Atharel.

"Oh iya, lo kan masih baru di sini, jadi gue bakalan kasih tau beberapa hal tentang DHS ke lo."

Perkataan Fathur barusan membuat Atharel memfokuskan perhatiannya pada cowok itu.

"Lo pasti udah tau dong kalau DHS adalah sekolah untuk anak-anak dari kalangan atas? Sekolah konglomerat?"

Atharel mengangguk. Ia sudah tahu hal itu. DHS adalah sekolah yang di huni anak-anak konglomerat. Makanya tidak heran jika DHS termasuk dalam sekolah termahal di Indonesia. Biaya sekolahnya saja tidak menggunakan rupiah melainkan dollar. DHS adalah sekolah bertaraf Internasional dengan semua fasilitas yang sangat lengkap dan memadai. Bahkan para guru yang mengajar pun kebanyakan bule dan di ambil dari orang-orang lulusan terbaik di Universitas ternama di Dunia.

Kenyamanan para murid adalah hal utama dari sekolah ini.

Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan anak-anak dari kalangan bawah tidak bisa bersekolah di DHS. Melalui beasiswa, anak-anak dari kalangan bawah bisa merasakan belajar di DHS dengan syarat nilai mereka setiap semester tidak boleh sampai turun.

"Dari luar orang-orang beranggapan kalau sekolah ini aman-aman aja. Tapi tidak sepenuhnya," lanjut Fathur membuat Atharel semakin fokus memperhatikan.

"DHS menganut sistem rimba. Yang kuat dia yang akan bertahan, dan yang lemah akan tersingkirkan. Sama seperti sekolah lainnya, di sini perundungan juga ada bahkan lebih parah. Tahun lalu ada seorang siswa seangkatan gue yang di rundung habis-habisan sama sekelompok murid sampai siswa itu harus kehilangan satu kakinya."

Atharel tercengang tentu saja. Itu sudah sangat kelewatan.

"Siswa itu murid beasiswa. Karena kejadian itu dia akhirnya keluar dari sekolah," lanjut Fathur.

"Apa yang dilakukan pihak sekolah atas kejadian itu?" tanya Atharel penasaran. Tepatnya penasaran dengan apa yang terjadi pada sekelompok perundung itu.

"Sekolah cuma memberikan skors selama satu bulan pada sekelompok perundung itu."

"What the... Serius lo? Cuma di skors?" Atharel tidak percaya.

DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now