[ DHS•03 ] LOKER

57.5K 7.4K 422
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

"What the hell?! Lo nerima tantangan dari Elizabeth Alkhanza?!" seru Fathur ketika mendengar hari pertama Atharel di DIAMOND CLASS. Saat ini Atharel, Ezra, dan Fathur berada di kantin karena jam istirahat. Dan di sana Ezra langsung menceritakan pada Fathur apa yang sudah di alami Atharel di DIAMOND CLASS.

"Hasilnya?" tanya Fathur penasaran.

"Gue kalah," ucap Atharel meletakkan kertas tes di tangannya yang sudah di nilai. Fathur mengambilnya dan melihatnya.

"Nilai lo 96," ujar Fathur melirik Atharel. "Terus Elizabeth?"

"97," jawab Ezra. "Cuma beda satu angka." Dia kembali tertawa pelan seraya mengusap pundak Atharel.

Fathur menghela napas dan meletakkan kembali kertas tes tersebut di atas meja. "Gue akui nyali lo boleh juga nerima tantangan dari Elizabeth."

"Gue nggak terima dia ngomong kalau gue masuk DC dengan nilai yang nggak murni," kata Atharel melipat kertas tesnya dan memasukkannya ke dalam saku almamaternya.

"Elizabeth orangnya emang cantik dan primadona DHS, tapi ego dan harga dirinya sangat tinggi. Suka banget ngerendahin orang lain. Bahkan satu sekolah tau Elizabeth nggak pernah akur sama Crystal, si peringkat tiga DC, cewek yang selalu satu langkah didepannya," kata Fathur sembari memakan makanannya. "Padahal rumornya dulu mereka sahabat dari kecil dan udah deket banget. Saking dekatnya udah kayak saudara kandung. Tapi nggak atau alasannya kenapa mereka jadi bermusuhan seperti sekarang."

"Elizabeth sangat menjunjung egonya," ujar Ezra yang diangguki Fathur. "Dia pantang kalah."

Atharel diam lalu kembali menghela napas. Hari pertamanya bersekolah di DHS malah sudah mendapatkan orang yang langsung menjadikannya musuh.

"Eh ketemu cowok sombong di sini."

Atharel, Ezra, dan Fathur menoleh pada sosok Elizabeth yang berdiri di samping meja dengan tangan bersedekap. Tatapannya tertuju pada Atharel dengan senyum merendahkan.

"Gimana tadi?" tanya Elizabeth. Atharel hanya diam dan mengalihkan pandangannya.

Elizabeth membungkukkan tubuhnya dengan kedua tangan menopang di atas meja kemudian berucap pelan di depan wajah Atharel. "Gimana rasanya kalah, hm?"

Dari sudut matanya Atharel melirik Elizabeth yang tersenyum mengejek. "Kita cuma beda satu angka."

"Satu angka menentukan segalanya." Elizabeth menarik diri. "Lain kali jangan sombong. Lo bahkan bukan apa-apa buat gue. Lo tuh cuma beruntung bisa masuk Diamond Class. Jadi nggak usah besar kepala." Kemudian dia pergi dengan lenggak-lenggoknya.

Atharel mengepalkan tangannya di atas meja dengan wajah menahan emosi. Sialan, dia benar-benar sudah dipermalukan oleh cewek menyebalkan seperti Elizabeth.

Brakk!!

Atharel menggebrak meja membuat Fathur dan Ezra sontak kaget. Bukan cuma mereka, seseorang yang berjalan melewati meja mereka menghentikan langkah ketika Atharel tiba-tiba menggebrak meja. Bahkan beberapa pasang mata di kantin langsung tertuju pada mereka.

"Lo mau ngerusak fasilitas sekolah?"

Seketika tubuh Atharel menegang ketika suara dingin itu menusuk pendengarannya. Atharel langsung menoleh hingga tatapannya bertemu dengan cewek berambut hitam panjang yang lurus dengan tatapan mata penuh intimidasi itu.

DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now