DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]

[ DHS•29 ] GLADIS' DEATH

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

TRAILER STORY DIAMOND HIGH SCHOOL

••••

Atharel dan Fathur berdiri di depan mading untuk melihat hasil ujian mereka selama kurang lebih satu minggu ini bersama murid yang lain juga.

DIAMOND CLASS
PERINGKAT 4 : ATHAREL ARGESWARA

"SELAMAT, THA! LO BERHASIL NAIK KE PERINGKAT 4!!" seru Fathur merangkul Atharel dan mengacak rambut sahabatnya itu.

"Hahaha, makasih. Lo sendiri juga selamat dapat peringkat 1 di kelas lo." Atharel menepuk-nepuk pundak Fathur.

Atharel kembali memperhatikan mading dan melihat peringkat teman-teman kelasnya.

PERINGKAT 9 : GLADISA RAIN
PERINGKAT 8 : ASHLEY DAVIANDRA
PERINGKAT 7 : ASHLAN DAVIANDRA
PERINGKAT 6 : GAVRIEL ERLANGGA
PERINGKAT 5 : ELIZABETH ALKHANZA
PERINGKAT 4 : ATHAREL ARGESWARA
PERINGKAT 3 : CRYSTAL VIE RAZITA
PERINGKAT 2 : ARTHUR GHAZY MALVERON

PERINGKAT 1 : ANTARIKSA ANDROMEDA

Tatapan Atharel berhenti pada nama Antariksa. Perempuan itu memang sangat sulit untuk dikalahkan. Lawan yang sangat tangguh. Tidak salah julukannya 'sang pemilik nilai sempurna.' Karena semua nilainya benar-benar tidak ada celah.

Atharel lalu menoleh ke samping. Dia tersenyum miring pada Elizabeth yang kini sudah menatapnya benci dan penuh dendam.

"Yo, five ranks." Atharel sengaja memanggilnya begitu untuk mengejek Elizabeth. "Gimana rasanya kalah?"

"Sialan lo," desis Elizabeth mengepalkan tangannya kuat. "Lo cuma beruntung."

Atharel melipat tangannya di dada. "Dan sepertinya keberuntungan gue membuat posisi kita sekarang berbalik?"

"SIALAN!!" bentak Elizabeth meraih kerah seragam Atharel, mencengkeramnya dengan sangat kuat serta menghunuskan tatapan penuh permusuhan. "JANGAN SOK LO ANAK BARU! LO CUMA BERUNTUNG DI PERINGKAT 4!! INGAT ITU! LO. CUMA. BERUNTUNG!!"

Bentakan Elizabeth membuat perhatian seluruh murid kini berpusat pada mereka berdua.

Dengan kasar Elizabeth mendorong Atharel. Cowok itu hampir limbung jika Fathur tidak dengan sigap menahan tubuhnya. Kemudian, Elizabeth pergi dengan langkah menghentak-hentak dan emosi membumbung ke kepala.