[ DHS•16 ] DIAMOND HIGH SCHOOL ANNIVERSARY

30.3K 4.6K 206
                                    

HAI SEMUANYA! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

••••

Hari ini adalah hari yang sudah di tunggu-tunggu oleh para murid DHS. Gerbang besar DHS sudah di buka dan setiap orang bebas masuk untuk melihat perayaan ulang tahun DIAMOND HIGH SCHOOL yang selalu menjadi event menarik di masyarakat, terlepas dari semua kejadian yang ada di sekolah itu.

Para murid yang berpartisipasi juga mendirikan stand-stand dari kelas mereka sendiri. Selain itu ada juga pertunjukkan dari para murid di ekskul seni. Ada yang menampilkan modern dance, drama, bernyanyi, dan lainnya. Saat pembukaan tadi di iringi oleh pertunjukkan marching band. Suasana begitu meriah seperti perayaan sebelumnya. Namun yang menjadi permasalahannya, sang pemilik sekolah yang juga menjabat sebagai kepala sekolah tidak menghadiri acara ini. Saat pembukaan tadi hanya diwakilkan oleh Pak Leonard—wakil kepala sekolah DIAMOND HIGH SCHOOL.

"Sepertinya dia memang tidak ingin menunjukkan dirinya ke publik." Suara Arthur terdengar di telinga Antariksa melalui sambungan telepon. Saat ini Antariksa duduk di pinggir rooftop, memperhatikan banyaknya orang yang berdatangan di bawah sana.

Antariksa memilih menghindar dari kerumunan itu. Dia sangat tidak menyukai acara yang begitu banyak orang seperti saat ini. Itu melelahkan untuk orang yang lebih menyukai ketenangan seperti dirinya. Atau mungkin Antariksa lebih menyukai suasana ramai karena teriakan kesakitan korban-korban yang dia mutilasi?

"Awasi saja dulu acara ini. Gue merasa nanti bakalan ada yang terjadi," balas Antariksa.

Hening beberapa saat lalu terdengar lagi suara Arthur di seberang sana. "Itu pasti terjadi. Karena firasat lo nggak pernah meleset."

Pandangan Antariksa tertuju sangat lurus ke bawah, tepat pada seseorang yang berbaur dengan banyaknya orang. Senyum miring Antariksa terukir melihat seorang pria dewasa yang menyamar seperti orang biasa. Meskipun penampilannya di buat culun, Antariksa tetap tahu bahwa pria berkemeja biru langit lengan panjang yang ujung bajunya dimasukan dalam celana panjang hitam berbahan dasar serta ikat pinggang yang melingkar di perutnya dan memakai kacamata itu adalah Lintang—seorang Detektif dari kepolisian yang pernah mengurusi tragedi kematian murid di DHS.

"Kayaknya pengganggu itu datang lagi," ujar Antariksa terus memperhatikan gerak-gerik Lintang.

"Gue juga lihat ada detektif perempuan itu. Jadi... bagaimana? Apa kita bereskan saja supaya mereka tidak menghalangi kita?"

"Jangan dulu. Kita bersikap biasa saja. Jangan sampai mereka tahu identitas kita sebenarnya atau misi kita selama tiga tahun ini berakhir sia-sia."

Antariksa berbalik dan berjalan menuju pintu rooftop dengan ponsel yang masih melekat di telinga. "Malam ini kita fokus pada misi tentang Evelyn dan si Cappucino itu."

"Baik!"

Sedangkan di bawah sana, Lintang mendongak ke arah rooftop. Sekilas tadi dia sempat melihat seseorang di sana. Lintang merasakan seseorang tengah memperhatikannya dari sana.

"Detektif Lintang," panggil Renata melalui earpice yang melekat ditelinganya sebagai alat komunikasinya dengan anggota kepolisian yang saat ini ditugaskan untuk memata-matai acara besar DIAMOND HIGH SCHOOL. Tepatnya mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now