Bab 5: wedding day

1K 70 0
                                    

Assalamu'alaikum
Jangan lupa vote Readers nya kaly!!!

Langit dengan matahari secerah ini tidak membuat gadis itu terbangun sampai Batara kewalahan membangunkan putrinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit dengan matahari secerah ini tidak membuat gadis itu terbangun sampai Batara kewalahan membangunkan putrinya.

"Mala Ayok bangun, kamu harus siap-siap agar kita bisa melaksanakan pesta pernikahan ayah."

Batara kini duduk di atas tempat tidurnya.

"Males," balas Kamala.

"Loh kok gitu? Bukannya kamu udah setuju yaudah ayok siap-siap nanti selesai acara kamu tidur lagi."

Kamala berdecak lalu bangkit dari tidurnya dan langsung menuju kekamar mandi.
Batara pun keluar dari kamarnya, hanya beberapa menit saja cewe itu sudah selesai mandi dan hanya memakai kaos hitam dan celana training berwarna putih.

Didalam kamarnya ia kembali duduk di atas tempat tidur. Hanya memandangi gaun yang telah disiapkan oleh Nada semalam. Rasanya malas datang ke pesta itu yang jelas-jelas ramai orang dan tidak suka melihat ketujuh putra Nada.

Mungkin Setelah menjadi keluarga ayahnya akan lebih sayang kepada tujuh pria itu, jika benar pun tidak masalah karena mereka juga sudah menjadi anak ayahnya, pikirnya.

Tok...tok..tok..

Kamala menolehkan kepalanya ke arah pintu yang di ketuk dari luar,tidak berniat membukakan pintu tersebut, namun pintu itu di buka secara tiba-tiba oleh ayahnya dan membawa seseorang wanita.

"Tolong kamu rias anak saya, secantik mungkin" ucap Batara kepada orang itu, ternyata orang itu datang kerumahnya untuk merias wajahnya.

"Kamala kamu di make-up in gak papa kan?" Tanyanya, pasalnya Kamala tidak pernah merias wajahnya ataupun memakai pakaian layaknya seorang wanita, Batara mengerti hal tentang anaknya.

Kamala terpaksa mengangguk.

"Yaudah ayah tinggal ya. Nanti kalau sudah selesai langsung ke ruang tamu, ayah tunggu disana,"

Lalu Batara keluar dari kamarnya dan menyisakan Kamala dan perias itu. Perias itu mendudukkan Kamala di depan meja riasnya, kemudian perias itu melakukan sentuhan-sentuhan di wajah Kamala. Gadis itu sempat menahan tangan perias tersebut agar tidak melanjutkan kegiatannya namun perias itu malah meletakkan tangannya di pahanya dan menyuruhnya untuk diam saja.

Berulangkali cewek itu menahan tangan si perias dan berulangkali juga si perias menyuruh Kamala untuk diam. Bagi si perias, Kamala adalah orang yang sangat susah untuk di make-upin sampai membuatnya kewalahan, lalu beberapa jam kemudian si perias telah siap merias wajah Kamala dan telah siap memasangkan gaun yang telah disiapkan.

Kamala dan si perias keluar dari kamar, awalnya Kamala menolak keluar kamar namun si perias mengatakan bahwa ia telah dipesankan agar membawa Kamala keluar kamar selesai merias, Kamala kesal. Ia turun dari tangga secara hati-hati agar tidak terjatuh pasalnya ia sudah di kenakan heels.

7 SAUDARA TIRI Where stories live. Discover now