Bab 15: Laut Tenggara

732 37 0
                                    

Assalamu'alaikum!!

Assalamu'alaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laut tenggara. Anak yatim piatu sejak pemuda itu berumur 15 tahun. Pemuda yang menolak tinggal bersama dengan paman dari ayahnya. Dengan alasan, tak mau jika rumah kedua orangtuanya kosong tanpa di isi dengan penghuninya.

Laut tenggara. Pemuda baik, sopan, ramah kepada orang-orang yang ia temui, hobinya melukis dan ia salah satu atlet menembak yang selalu menjuarai setiap perlombaan turnamen menembak di setiap tahunnya.

Wajah pemuda itu tampan. Matanya sedikit sipit, jika tertawa atau tersenyum matanya juga ikutan senyum. Hidung mancung.rambut halus berwarna hitam. telinga melekat sempurna. Warna kulit putih dan sehat. Alis tebal dan bibirnya tipis kemerah jambu.

Jum'at ,29 Desember 2020.

"Laut!!"

"Iya Paman!!" Sahut pemuda itu tak kalah keras.

Ia berlari menghampiri pamannya.

Jehan melirik Laut ketika menghampirinya.

"Mau kemana Laut? Kok udah rapi aja?" Tanyanya melihat pemuda itu sudah memakai pakaian rapi, dengan celana hitam dan baju kemeja putih.

Laut tersenyum dengan ciri khasnya sendiri," mau melamar kerja,"

"Ngapain melamar kerja? Perusahaan ayah kamu nganggur tuh, mending kamu urus sana. Paman udah malas,"

"Lha kenapa gitu?"

"Jadi perusahaan paman, paman biarin aja gitu? Gak paman urus? Kalau gak diurus, kapan berkembangnya , Laut..."

"Aku mana tau kalau ayah punya perusahaan,"

"Ya udah ini lagi paman kasih tau ke kamu."

"Perusahaan apa? Menjalankan bisnis apa? Aku nggak tau soalnya ayah gak pernah cerita."

"Bisnis kopi dan teh hijau, itu di satu pabrik yang sama."

"Itu aja?"tanyanya.

"Masih banyak perusahaan ayah kamu, tapi paman kasih satu tanggung jawab dulu ke kamu, kalau kamu sudah bertanggung jawab dan amanah dan semakin mengembangkan perusahaan kopi dan teh hijau milik ayahmu, seluruh perusahaan milik ayah mu diluar sana paman kasih ke kamu jadi kamu nggak perlu kuliah. Cukup jadi bos di perusahaan milik ayahmu, gimana?"

"Oke lah kalau gitu."

Laut pergi mengendarai sepeda motornya.

"Lupa atau gimana nih Ut, padahal orang tua kamu kaya. Tapi kamu malah bertingkah kayak anak yang gak tau apa-apa," gumam Jehan.

🐨🐨🐨

Laut pergi bukan untuk ke perusahaan ayahnya namun ingin menjumpai teman-temannya di restaurant yang sering sekali ia kunjungi sewaktu ia masih kecil,dan sekarang sudah dewasa tak mungkin ia Tak berkunjung lagi kesana. Jujur, makanan di restaurant itu sangat enak-enak.

7 SAUDARA TIRI Where stories live. Discover now