[1]

5.1K 496 11
                                    

Devano tertidur karena lelah menunggu papanya yang tak kunjung tiba, namun hal yang pertama kali ia lihat ketika ia bangunlah yang mengejutkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Devano tertidur karena lelah menunggu papanya yang tak kunjung tiba, namun hal yang pertama kali ia lihat ketika ia bangunlah yang mengejutkannya.
Ada tiga pemuda yang mengelilingi ranjangnya saat ini, devano tak kenal satupun dari mereka dan mereka pun hanya diam tak membuka percakapan sedari tadi, devano memilin ujung baju yang ia kenakan saat ini jujur saja ia cukup takut ia jarang bertemu dengan orang asing, sangat amat jarang dan saat ini ia di tempatkan pada situasi di mana semua orang di ruangannya adalah orang asing, bibir berwarna pink dan sedikit pucat itu mencebik mata devano bahkan sudah berkaca-kaca, tunggu dulu.

Devano memperhatikan wajah mereka semua, lalu beralih ke bacaan-bacaan kecil yang ada di dekat pintu, devano mengucek matanya dan kembali di tahan bukan hanya satu namun kedua tangannya di tahan oleh kedua pemuda yang ada di sisi kanan dan kirinya.

"lepass" cicit devano pelan, genggaman mereka membuat tangannya sedikit memerah ia mengabaikan hal itu, devano dengan cepat turun dari ranjangnya ia berlari keluar, menelusuri lorong membaca semua kata-kata yang terdapat pada poster kesehatan ataupun hal-hal lainnya, ia terpekik senang matanya sehat ia bahkan dapat dengan jelas melihat wajah orang-orang di ujung lorong.

"ada apa ini?" Suara dingin itu membuat kebahagiaan devano buyar, ada pemuda yang berdiri di belakangnya hal itu membuatnya tersentak dan tak sengaja terduduk di sana, tiga pemuda yang ada di ruangannya tadi berdiri tepat di belakang pemuda yang mengagetkannya tadi.

"ia sudah seperti itu sejak bangun"

"kurasa ada sesuatu yang salah"

"panggilkan dokter" setelah pemuda itu berucap tubuhnya terasa melayang, devano di gendong oleh pemuda itu ia tak memberontak, sebenarnya ia tak berani memberontak, devano di gendong dengan gaya koala anak itu menyadarkan kepalanya di bahu pemuda bertubuh besar yang menggendongnya ini lagipula tampaknya pemuda ini tak ingin menyakitinya.

"Ano mau papa" ucapnya ketika dirinya di dudukan kembali ke atas ranjangnya dan di kelilingi oleh para orang asing itu, devano mengernyit heran melihat tangannya yang terlihat membesar tak terlalu berbeda dari biasanya terlihat sedikit membesar, apa tangannya membengkak karena infus tapi tak ada bekas infus tapi mengapa keduanya membengkak bukannya di infus hanya satu sisi saja.

Cklek

Pintu itu terbuka terlihat seorang dokter dan juga beberapa perawat mengikuti di belakangnya, dokter itu menarik kursi dan duduk di hadapan devano mereka sejajar saat ini.

"apa yang anda rasakan saat ini?" tanya dokter itu lembut, melihat anak di hadapannya ini terlihat sedikit linglung.

"un, tangan ano membengkak lihat lalu di sini sakit" devano menyodorkan tangannya dan juga menyentuh kepalanya sendiri menunjukkan dimana saja tempat yang menurutnya berdenyut.

"ini tak membengkak, dan apa sakitnya di belakang" dokter itu mulai memeriksa devano, saat dokter itu ingin membuka baju anak itu tangannya lebih dulu di tahan oleh pemuda di belakangnya, dokter itu hanya mendengus pelan ia hanya ingin menjalankan tugasnya.

 BABY ANO Where stories live. Discover now