[7]

3.1K 353 17
                                    

Selano duduk tenang di atas karpet tebal di ruang tengah, di temani dengan loquat yang sudah di bersihkan di sisi kanan dan semangkuk bubur udang serta beberapa gyoza di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selano duduk tenang di atas karpet tebal di ruang tengah, di temani dengan loquat yang sudah di bersihkan di sisi kanan dan semangkuk bubur udang serta beberapa gyoza di depannya.

Kakak-kakaknya sedang sibuk dan adiknya, Hikari sebentar lagi pulang kata kak liam, Hikari nanti yang akan menemaninya maka dari itu selagi menunggu Hikari pulang kak liam membuatkan makanan yang sehat untuk ano, selano tak banyak protes anak itu makan dengan tenang, hanya saja selano makan dengan sedikit lebih lama.

Liam sengaja membuatkan bubur tau sendiri selano jika sedang makan bagaimana, apalagi ini sedang tidak di awasi, makanya anak itu makan dengan hati-hati.

Kemarin ia pulang cukup malam dari tempat nicho atau lebih tepatnya basecamp mereka dulu, selano di bawakan cukup banyak buah-buahan yang di detik dari halaman belakang ia juga ikut serta memetik buah, selano senang sekali karena ia jarang keluar mansion di kehidupannya dulu yang bahkan bisa di hitung jari berapa kali ia benar-benar keluar dari mansion.

Buburnya masih ada setengah dan gyoza masih belum ia sentuh, selano sengaja ingin makan yang paling enak di akhir, kebiasaannya sejak dulu.

Anak itu menonton televisi yang menyiarkan berita, tadinya sih kartun tapi selano bosan menonton karena itu siaran berulang ia sudah menontonnya kemarin.

Entah kenapa kepalanya cukup sakit ketika melihat berita yang di siarkan, tentang keluarga kaya yang sedikit problematik, selano menyernyit ia mengganti saluran tv ke yang lain, mungkin keluarga yang ada di berita tadi ada sangkut paut dengan dirinya atau lebih tepatnya dengan tubuh barunya saat ini, selano tak ambil pusing dengan tidak adanya yang menjenguk atau menjemputnya ketika di rumah sakit sudah cukup menjelaskan situasi antara ia dan keluarga barunya saat ini.

Jika mereka tak menganggap Selano ia tak ambil pusing, jika ia di buang itu malah lebih bagus ia cukup nyaman saat ini, ia juga memiliki kakak yang menyayanginya walau tak sedarah, hubungan darah memang lebih kental dari air, namun tampaknya itu sudah tak berlaku lagi pada selano.

Buburnya sudah habis, masakkan kakaknya benar-benar lezat jika saja Liam ada di sini sekarang sudah pasti selano akan meminta tambahan gyoza saat ini, selano makan dengan rapi suara pantofel membuat anak itu mengalihkan pandanganya dari televisi, kakaknya Felix pulang lebih cepat daripada Hikari, selano tak bertanya masih ada gyoza di dalam mulutnya, jadi anak itu hanya membalas pelukan Felix dan pasrah ketika pipi bulatnya di cium berkali-kali.

"kakak hanya ingin mengambil beberapa berkas yang tertinggal, jangan sampai tersedak" selano hanya mengangguk ketika surainya di usap lalu kembali menyuapkan makanannya hingga pipi itu tambah bulat.

Felix menghela nafas ia rasanya tak ingin kembali ke kantor dan ingin seharian bersama dengan Selano saja, jika bukan karena papanya yang meminta bantuannya untuk mengurus cabang perusahaan yang kebetulan berada di kota tempatnya sekarang.

Selesai dengan makanannya selano membereskan mangkuk dan piringnya lalu meminum susu dingin yang sudah sedikit kurang dingin sebenarnya.

Setelah anak itu meletakkan wadah kotor tadi ke dapur selano kembali duduk masih ada loquat yang belum ia makan tapi ia sudah terlanjur kenyang jadi selano kembali ke dapur untuk meletakkan buah itu ke dalam kulkas dan mengambil satu agar dirinya tak terus terbayang buah segar itu.

 BABY ANO Where stories live. Discover now