[10]

2.9K 347 21
                                    

selano sedang makan siang di ruang tengah dengan tiang infus di sebelah anak itu dan Felix yang menyuapi anak itu, bukannya apa tapi tangan selano yang di infus bengkak dan satunya lagi sibuk di gunakan untuk bermain balok susun dengan teman-temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

selano sedang makan siang di ruang tengah dengan tiang infus di sebelah anak itu dan Felix yang menyuapi anak itu, bukannya apa tapi tangan selano yang di infus bengkak dan satunya lagi sibuk di gunakan untuk bermain balok susun dengan teman-temannya.

selano ingin berbicara tapi makanan di dalam mulutnya masih banyak, kakaknya Felix tak membiarkan ia bicara lihat saja belum juga habis mulutnya sudah di suapi lagi dengan makanan, mana mungkin selano menolak ayam kecap kesukaannya itu.

hanya ada beberapa temannya yang datang, Nicho pun tak datang katanya sih sedang ada urusan penting, selano tak ambil pusing lagipula Nicho memang terlihat seperti orang sibuk.

"kakak" setelah dengan bersusah payah mengunyah makanan tadi barulah selano bersuara.

ia meringis ketika hampir semua yang ada di ruangan menoleh.

"hehe kak Felix" anak itu menyengir lucu lalu bersembunyi di pangkuan felix, yang lainnya hanya terkekeh melihat hal itu.

"ada apa?" Felix membersihkan sudut bibir selano dengan tisu basah dan juga tangan anak itu, bisa-bisa selano yang sedang sakit ikut makan-makan ringan mana tangannya tidak higienis pula sehabis memegang balok kayu kecil tangan itu juga yang di gunakan untuk menyuapi makan ringan ke mulut kecil itu.

"boleh tidak, ano homeschooling saja?" mereka semua menoleh kaget akan pertanyaan selano, semaunya terdiam menunggu jawaban Felix.

"tentu, tapi apa alasannya?" Felix senang dengan keinginan selano untuk homeschooling tapi ia ingin tau mengapa adiknya ini mengambil keputusan untuk homeschooling saja.

"om yang kemarin, ano takut" selano menyandarkan ke dada Felix membuat pipi itu tergencet terlihat sangat lembut seperti mochi, sayangnya pemandangan itu hanya dapat di lihat oleh Felix seorang karena yang lainnya di hadapannya yang mana otomatis selano membelakangi mereka.

Felix mengeraskan rahangnya begitu pula yang lain, ternyata alasan bocah kesayangan mereka ini untuk homeschooling ialah takut.

"Ano benar-benar ingin homeschooling?" Felix ingin memastikan lagi keinginan selano, ia takut anak itu akan menyesali keputusannya sendiri karena dari sifat selano walau anak itu tak aktif tampaknya selano cukup menyukai keramaian, tapi keramaian yang di maksud ialah di mana ia di kelilingi oleh orang-orang yang ia kenal.

"un, boleh?" selano mendongak memandangi wajah tampan rupawan milik kakaknya.

Felix mengecup pelan dahi selano, mengusap surai halus di dahi anak itu.

"tentu saja" abaikan interaksi manis adik kakak itu, lihat saja para kerumunan massa di belakang selano yang sudah siang mengamuk karena iri dengki.

.....

sudah sehari yang lalu sejak infusnya di lepaskan selano menangis lama waktu itu, dan sekarang sudah menjelang sore hari, selano sudah berganti pakaian dengan baju tidur bergambar anak ayam dan teman-temannya dengan celana di atas lutut sehingga kaki putih itu terlihat jelas, selano memang cenderung lebih sering menggunakan kaos atau baju tidur jika ia di rumah mau pagi ataupun siang.

 BABY ANO Where stories live. Discover now