5

10.6K 111 0
                                    

"G-Gheisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"G-Gheisha.. gue dari pagi ngehubungin Lo, tapi kenapa ponsel Lo selalu gak aktif?!" Ku lihat dari segi ia menatap ku, memasang ekspresi wajah nya yang di penuhi oleh kebohongan belaka. Dia seperti itu agar mendapat kesempatan kedua tetapi untuk saat ini, aku tidak akan mengatakan hal itu.

". ... Karna gue tau Lo bakal ngejar gue ndra! Gue udah muak ma Lo! Gue kecewa! Pergi Lo! Kita PUTUS!!" tekad ku menerobos nya, telat, di saat salah satu tangan ku di tarik oleh Andra yang membuat diriku tak bisa kabur begitu mudah. Kami berdua kembali saling berhadapan di tengah lorong rumah sakit.

"Lepas brengsek!! Gue udah capek debat ma Lo soal perselingkuhan!!! Ini yang ke seribu kalinya Lo nyelingkuhin gue dan gue ga akan ngasih Lo kesempatan lagi!! Lepas Ndra! LEPAS!!!" bentak ku di akhir kalimat menghempaskan seluruh emosi ku yang dari semalam ku pendam dalam-dalam.

"Maafin gue sha, Lo salah paham! Lo bener-bener salah paham kali ini.. gue ga selingkuh sha.. ayolah, percaya ma gue.. gue masih sayang ma Lo, gue masih cinta ma Lo sha.." lirih Andra memohon selayaknya orang yang tidak ingin di usir. Sayang, hatiku sudah berinisiatif untuk mengusir nya. Aku sudah benar-benar kecewa, rasa percaya ku pada Andra telah pudar.

"Cukup Ndra, Lo udah ga ada apa-apanya di mata gue. Kita selesai, kita ngga ada hubungan dan gue ngga akan membangun masa depan ma lelaki brengsek kaya Lo!"

"Tapi sha, gue udah bilang ke Nenek Lo kalau bulan ini kita mau nikah. Gue udah siapin semuanya. Gue kesini buat minta restu ke Nenek Lo dan sesuai ekspektasi, Nenek Lo ngerestuin hubungan kita. Jadi, mending Lo pikir-pikir dulu. Jangan minta putus gitu aja.. Lo salah paham soal itu. Ayolah.."

Sejenak terdiam mendengar penjelasan busuk Andra. Dia selalu punya cara untuk mempertahankan ku meski masalah sedang datang melanda. Aku tau cara dia baik, tetapi, aku sudah kapok untuk mempertahankan hubungan dengan lelaki seperti dia. Rasa percaya ku telah tergantung oleh rasa kecewa yang amat jeru hingga keinginan untuk hidup bersama pun tak ada.

"Brengsek Lo Andra!!!" berbalik badan dan berlari sekesat mungkin, tak peduli dengan Andra yang tengah memanggil namaku. Sebisa mungkin, aku akan meyakinkan Nenek jika Andra bukanlah Pria yang baik untuk ku.

°°°

"Wakil pasien ruangan A07 ya? Ada keluhan?"

"Ah tidak. Saya ingin melunaskan biaya untuk bulan ini dan bulan lalu juga. Berapa totalnya sus?"

"Sebentar saya cek- total nya sebesar 14,7 juta. Tersisa 1,5 juta saja."

"Hah? Saya belum membayar selur-"

"Benar. Tadi ada seorang pria datang hampir membayar seluruh biaya Ibu Melati. Jadi, anda hanya perlu membayar 1,5 juta saja. Tidak perlu mengantri."

"(Andra ...)"

"Bagiamana Bu?" putus pelayan resepsionis. "Ah ya, sisanya saya bayar sekarang."

Don't Want to Share [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang