13

5.2K 77 0
                                    

Andra langsung terdiam berusaha memahami apa maksud dari kalimat Gian. Sementara itu di sisi lain, Gaga berbisik merasa sia-sia jika hal ini di teruskan. Dia dapat menebak dengan benar sesuai apa yang di rasakan nya, itulah keahlian Gaga.

"Sudahi saja, dia seterusnya akan meminta Kakak menjauhi Gheisha. Dia type orang yang keras kepala jika tentang cinta." bisik Gaga. Gian spontan mengangguk.

"Aku akan memberimu opsi. Jauhi Gheisha atau aku akan memutus hubungan bisnis dengan ayahmu. Ingin miskin? Aku memperbolehkan mu menikahi Gheisha, tapi setidaknya kau tau apa resikomu jika kau menikahi Gheisha secara paksa."

"Pertama kalian tidak saling mencintai, kedua kau akan menyesal karna Gheisha sudah tidak seperti apa yang kau inginkan. Ya, karna Gheisha tidak menginginkan dirimu, dan ketiga kau akan menyesal karna telah menikahi Gheisha. Sebab jika kau menikahi Gheisha, aku akan memutus hubungan bisnis ku dengan ayahmu. Dan kau sendiri akan menjadi pusat kebencian ayahmu sendiri."

Brak!

"Andra.. anakku!" Seorang wanita paruh baya datang menerobos penjaga pintu luar. Sudah jelas itu adalah ibu dari Andra sendiri.

"Sudahi ini, jauhi Gheisha. Tidak harus Gheisha. Selamatkan pekerjaan ayahmu!" pekik ibu Andra, Andra hanya menatap tajam merasa begitu tak terima. Hingga ia pun memutus untuk keluar dari ruangan. Lalu, Ayah Andra datang sebagai laporan permintaan maaf atas apa yang di lakukan anak bungsu nya.

Gian sempat memberi ancaman, jika Andra membocorkan sesuatu pada Nenek Gheisha, Gian tidak akan segan-segan memutuskan hubungan bisnis dengan Ayah Andra. Di situpun semuanya di anggap telah selesai.

Sisi lain,

"Hoam.. Pak Gian kemana ya?" cakap ku bangkit dari ranjang, namun ternyata aku tak mendapati keberadaan Pak Gian di samping.

Lanjut ku menuju pintu keluar untuk mencari keberadaan nya, tetapi di saat itu juga aku mendengar ada suara seseorang yang sedang bertelponan tepat di depan pintu kamar Pak Gian. Sangat keras, bahkan dengan jarak yang tak terlalu jauh aku bisa mendengar orang yang ada di seberang telepon.

"Kelihatannya memang begitu, tapi aku masih tidak yakin."

"Pokoknya aku tidak ingin dia menjadi milik Gian. Kau hanya perlu menjaga wanita itu untuk jauh-jauh dari Gian. Cari perhatian seolah kau menyukainya. Aku yakin dia akan ikut bersama Gian ke acara pertemuan besok. Di situlah aku akan menjalankan apa yang telah ku rencakan."

"Ya. Baik."

Terlihat pria itu tengah menyimpan kembali ponsel nya, menoleh kesana kemari memastikan tidak ada orang yang melihat nya. Aku tak langsung pindah dari posisi intip ku melalui celah pintu, dan benar saja tepat di saat pria itu berbalik badan, aku langsung mengenalnya.

"P-Pak Adhitama?" Sungguh ku terkejut. Ternyata semua ini di rencanakan. Aku bahkan tidak tau siapa orang yang mengincar ku, dan apa alasannya. Apa jangan-jangan Pak Gian mempacariku hanya untuk tujuan yang aku tidak tau? Huh..

Aku jadi merasa takut jika sendiri.

"Sebenarnya aku ini apa?" Merasa sebagai bahan incaran, aku mengeluh nan berbalik badan merenungi nasib diriku sendiri. Tidak ada gunanya juga ku pikirkan jika seseorang tidak membantu ku mencari jawaban. Haruskah ku melaporkan hal ini pada Pak Gian? Sepertinya dia juga dalam bahaya.

.....

Perjalanan -

"Jadi Gheisha itu siapa Kakak?" Gaga masih saja bertanya meski sudah beribu kali Gian mencueki nya.

"Ada saatnya aku menjelaskan padamu."

Drrtt.. drtt.. drtt..

Don't Want to Share [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang