Bab 14

400 6 0
                                    

"Chill out, Dude. Bisakah kau memperlakukan perempuan dengan lebih gentle?" Zach berdiri di depanku, seakan ingin melindungiku dari serangan mematikan Darren. Tangannya masih menggenggam pergelangan tanganku dengan lembut, namun erat.

Darren mengembuskan napas keras sembari menyugar rambutnya ke belakang. "Bisakah kau berhenti ikut campur urusan rumah tanggaku?"

Tatapan kami bertemu untuk sepersekian detik. Maksudku, aku dan Darren. Lalu, buru-buru aku kembali menunduk, melepaskan tanganku dari Zach pelan-pelan, meraih tas, lalu berdiri.

"Eum ... maafkan aku, Zach. Sepertinya aku harus pulang sekarang. Terima kasih untuk makan malamnya."

Begitu selesai mengucapkan kalimat itu, aku segera berlalu. Melangkah dengan cepat menuruni tangga dan terus melangkah hingga keluar dari restoran tanpa sedikit pun berniat menoleh ke belakang. Aku tak peduli bahkan jika di dalam sana mereka sedang baku hantam. Aku tak ingin terlibat dengan apa pun itu dan membuat urusan menjadi panjang.

Namun, sepertinya mereka—atau salah satu dari mereka—mengikuti langkahku, karena samar-samar kudengar ketukan sepatu berderap, seperti langkah kaki yang menyusul di belakang, yang semakin lama semakin terdengar mendekat.

Tubuhku tersentak saat tiba-tiba sebuah tangan mencekalku dari belakang, membuatku berbalik badan secara cepat dan menubruk dada bidang seseorang yang menarikku dengan keras.

"Apakah begitu sulit bagimu untuk mematuhi ucapanku, Bubble?" Darren berbisik dengan suara rendah dan penekanan yang tegas di samping telingaku. Aku tau, dia sedang mati-matian menahan diri agar tak membentakku.

Tak menjawab, aku hanya sibuk memejamkan mata erat-erat. Takut tiba-tiba Darren memukulku karena kuyakin dia sedang begitu marah sekarang. Beberapa saat setelahnya dia menarik tanganku dan setengah menyeretku menuju mobilnya yang terparkir dua blok dari mobil Zach.

Apakah itu berarti ... Darren sudah berada di restoran ini sebelum aku dan Zach datang?

Masih sambil menarik tanganku, Darren membuka pintu mobil dan mendorongku masuk. Tak butuh waktu lama untuk meninggalkan area parkir restoran, Darren mengemudikan mobilnya dengan begitu cepat. Di jalanan yang masih ramai, Darren meliukkan mobilnya sembari membunyikan klakson terus-terusan. Mulutnya mengumpat setiap kali terlihat di depan ada mobil lain yang menghalangi jalan, lalu membunyikan klakson panjang dan menginjak gas lebih dalam.

Aku mencengkeram erat pegangan di atas kepalaku, sembari tangan kiri menggenggam erat sabuk pengaman yang melintang di dada. Mata kupejam erat sejak masuk ke dalam mobil. Aku merasa seperti sedang berkejaran dengan maut. Darren benar-benar di luar kendali. Aku benar-benar takut sekarang.

Bunyi klakson masih menggema dengan begitu nyaring, memekakkan telinga. Darren bermanuver ke kanan, memutar kemudinya dengan cepat untuk memasuki rute boulevard tempat tinggal kami. Tak sampai sepuluh menit, mobil berhenti dengan keras di depan gerbang. Decit suara ban yang bergesekan dengan aspal terdengar menusuk telinga. Aku mengernyitkan dahi. Rasa pusing dan mual bercampur aduk dengan takut, marah, juga sedikit tanda tanya.

Setelah security membukakan gerbang, Darren kembali melajukan mobilnya, kali ini dengan pelan, dan berhenti di carport kanan.

"Turun," titahnya. Lalu membuka pintu mobil dan pergi, tanpa menungguku.

Tanganku gemetaran saat membuka seat belt, lalu berusaha mendorong pintu dengan sisa-sisa tenaga.

Kakiku masih terasa lemah, tetapi tak urung tetap kupaksa melangkah, mengekori Darren yang bayangan punggungnya sudah hilang tertelan pintu rumah.

Aku membuka pintu perlahan. Suara ketukan sepatu Darren yang mengetuk-ngetuk lantai marmer mengisi seluruh penjuru ruangan saat dia melangkah cepat sambil setengah menghentakkan kaki. Dia menaiki tangga. Namun, pada langkahnya yang entah ke sekian dia berhenti di pertengahan tangga, lalu berbalik badan. Aku yang masih setia berdiri di depan pintu masuk praktis menunduk. Aku yakin dia akan menumpahkan kemarahannya lagi sekarang.

Mawar Merah Sang CEO Where stories live. Discover now