9

1.6K 86 0
                                    

Kereta di parking jauh dari booth Mawar, memandang ke arah wanita itu yang sedang sibuk melayan pelanggan. Jebat yang sepatutnya balik ke Kuala Lumpur malam semalam menangguh pulangnya semata mata ingin berjumpa dengan Mawar

Setelah hampir seminggu lebih penantiannya, wajah manis Mawar akhirnya dapa dilihat, seminggu itu cukup membuatnya gila

"Should I?"
Ragu ragu lelaki itu bertanya dalam hati. Setiap gerak geri Mawar dipandang dengan penuh teliti. Enjin keretanya dimatikan sebelum berjalan ke arah booth Mawar

"Ya Encik nak-

Jeda ,kepala yang tadi didonggakkan kini perlahan kembali tunduk kebawah. Mata Mawar terkebil kebil tidak tahu ingin membuat apa,pergerakannya seolah terkunci setelah melihat Jebat

"Pandang aku" ujar Jebat
Namun sedikit pun arahan Jebat tidak dipedulikan oleh Mawar

Jebat tergelak sinis,lihat sahaja dari wajah wanita dihadapannya dia sudah tahu bawa perempuan itu ingat akan dirinya

"Aku nak kau"

Perlahan Mawar kembali mendongak memandang ke arah Jebat. Wajah yang ingin sekali dia buang dari ingatannya kini muncul kembali

"Maaf, saya jual b-brownies bukan jual diri" ujar Mawar dingin

"Aku nampak,aku pun tak buta lagi but its was an order not requested"
Kakinya melangkah lebih dekat dengan Mawar

"Encik kalau tak nak beli apa-apa tolong balik"

Jebat mengangguk. Wanita itu sudah menolak permintaannya, Jebat juga tidak ingin memaksa Mawar

"Aku nak minta maaf"

Mawar hanya diam ditempatnya

"That night, i was persecuted. Aku tak ada niat nak rogol orang" keluhan panjang dilepaskan

Jebat mengeluarkan sesuatu dari poket seluarnya

"Anggap ini sebagai permohonan maaf dari aku"
Cek bernilai sepuluh ribu diletakkan diatas meja berhadapan Mawar

"Forget what happened on that night, pretend that we've never met " ujarnya

Wajah Mawar ditatap lama sebelum badannya dibalikkan ingin melangkah pergi

"Berapa juta pun yang awak bagi tak akan pernah dapat ganti harga diri saya yang pernah awak curi"

Perlahan namun tegas suara Mawar berbicara,bola matanya sudah mulai berkaca

"Mudah betul orang kaya macam awak selesaikan masalah, maruah diri saya awak pijak macam tiada harga"

Air mata yang tadinya ditahan akhirnya gugur

Langkah Jebat terhenti sebelum kembali memandang ke arah Mawar. Wajah perempuan itu sudah basah kerana airmatanya

"Macam yang aku cakap, aku tak ada niat nak rogol orang lagi-lagi kau"
Mawar dipandang atas bawah

"Just take the money and never show your face in front of me again. Never"
Kakinya dihayun melangkah meninggalkan booth Mawar sebelum memandu pergi

Mata sedihnya menghantar pemergian Jebat, makin deras air mata Mawar membasahi pipi. Perut kempisnya diusap seketika

"Mama ada sayang, mama jaga awak"
Sayu suaranya mungkin hanya dapat didengari oleh dia dan kandungannya

𝐌𝐀𝐖𝐀𝐑 𝐄𝐒𝐇𝐀𝐀𝐋Where stories live. Discover now