Part 2 : First Day, First Problem

1.9K 169 3
                                    

Hari pertama ospek pun dimulai. Melihat pemandangan yang aneh ini, aku hanya berpikir mungkin ini semacam tren bagi para remaja disini yaitu kontak lensa berwarna biru.

Namun rasanya agak aneh, kenapa para staff pembantu direktur juga bermata biru? Kucoba berkaca melalui tab-ku, dak kusadari hanya aku yang bermata hitam disini. Suara sirine yang cukup nyaring menandakan hari pertama ospek dimulai. Semua calon mahasiswa mulai berbaris sesuai kelompok masing-masing hingga seorang mahasiswa senior berdiri didepan podium.

"Selamat siang semua!!!"

"Siaaannggg"

"Hari ini adalah hari pertama bagi kalian untuk menjalani masa orientasi. Saya Abraham Carlos adalah ketua Badan Eksekutif Mahasiswa sekaligus pemimpin bagi para pelatih kalian hari ini. Saya yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama satu minggu kedepan. Saya disini bukan untuk memberikan kata sambutan, kalian kira kalian pantas untuk berkuliah disini? Jika kalian merasa cukup berani, selama tiga minggu kedepan akan kuperlihatkan ketakutan yang sebenarnya pada kalian. Dari situ akan kita buktikan apa kalian adalah para pria dan wanita tangguh yang akan mengharumkan nama baik kampus ini, atau kalian hanya akan pulang dan mengadu pada nenek kalian seperti bayi monyet?"

"Mengerti semua !!!???"

"Siap mengerti !!!"

***

Seharian penuh aku menghadapi siksaan berat ini. Seperti kampus pada umumnya kami ditantang untuk melintasi halang rintang, berlari mengelilingi lapangan luas ini sebanyak 20 putaran. Keadaan disini sudah seperti pelatihan militer saja. Namun aku senang karena ini bisa meringankan sedikit beban pikiranku.

Aku bisa merasakan Sevilla tengah bersorak memberikan semangat untukku. Selama lima hari kami menghadapi ujian berat ini dan sore hari dihari kelima aku memeriksa emailku dan aku bersorak kegirangan karena namaku ikut tercatat sebagai salah satu peserta yang lulus masa orientasi. Mendengar kabar ini tentu saja om dan tante senang mendengarnya. Aku hanya berharap kehidupanku disini berjalan semakin membaik agar aku bisa move on dari keterpurukanku saat ini.

Hari pertama kuliah dimulai, aku melangkah keluar dari mobil Tante Veronica dengan penuh semangat. Ternyata tante juga seorang dosen di kampus ini.

Di hari pertama ini aku banyak mengetahui sifat dan perangai para mahasiswa disini. Ada yang sombong, kasar, bisanya hanya memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi, namun tidak sedikit pula yang sifatnya baik, pandai bergaul, ramah, humoris dan beberapa diantaranya yang berpenampilan ala gothic, style kesukaanku.

Selama minggu pertama ini kami para semester satu hanya diisi dengan acara perkenalan jurusan, tatap muka dengan para senior serta penjelasan singkat mengenai materi awal di semester pertama dan selebihnya hanya jam kosong. Jam kosong biasanya diisi dengan kegiatan bebas didalam kelas. Ada yang bermain game online, membaca komik, menonton sementara aku disini hanya sibuk menulis diary. Aku masih menikmati hari hari ini dengan penuh semangat dan masih belum menyadari masalah besar yang akan segera muncul dihadapanku dihari keenam kuliah, hari pertama belajar mengajar.

Mimpi buruk itu dimulai. Hari keenam para mahasiswa diberikan buku modul untuk keperluan akademik. Astaga! Pelajaran macam apa ini!? Aku merasa seperi pertama kali belajar menulis huruf mandarin. Sulit sekali materinya, bahkan tidak sedikitpun dari materi ini yang kukuasai.


Bersambung ...


Nephilim UniversityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang