Prolog ✔

26.2K 1.1K 2
                                    

WELCOME








'Dor Dor Dor'

Tiga tembakan di lepaskan, mengiringi suara tangisan seorang wanita yang tengah menggendong bayi perempuan dan seorang anak laki-laki sekitar umur 4 tahun.

"Tolong jangan... Kumohon"

wanita itu terus memohon karena seorang pria di depannya mengambil paksa putranya, dan menodongkan pistol tepat ke kepala anaknya.

"Tolong jangan sakiti dia... " Ucapnya tak henti memohon

"Baiklah, akan ku lepas kan putramu, tapi sebagai gantinya kau yang harus merelakan dirimu menjadi tawanan kami"

Wanita yang sedang terpojok itu mengangguk tanpa berfikir dua kali, yang ia inginkan hanyalah keselamatan anak-anaknya.

"Baik akan ku lakukan, tapi bebaskan anakku tolong biarkan mereka tetap hidup"

"lepaskan anaknya, dan bawa wanita itu. Jangan lupa tinggalkan surat untuk si brengsek itu"

Setelah meletakan kedua anaknya di kamar lantai atas, dengan di kawal beberapa pria, wanita yang di ketahui ibu dari kedua anak tadi tidak bisa berbuat banyak selain membiarkan dirinya di seret.

Dan dia hanya bisa menahan gejolak saat mendengar tangisan kedua buah hatinya, apalagi mendengar suara putranya memanggil-manggil.

...

Beberapa jam kemudian, datang lagi sekelompok pria dewasa, jumlah nya sekitar 12 orang, salah satu dari mereka terlihat panik setelah melihat kondisi rumah yang berantakan dan suara tangisan dari kamar atas.

Pria yang merupakan ayah dari kedua anak itu langsung berlari menghampiri asal suara, sambil terus berdoa semoga anak dan istrinya baik-baik saja.

"Chanyeol, Hayeon, kalian tidak apa-apa? dimana ibu?"

Anak laki-laki yang bernama Chanyeol itu hanya menggelengkan kepalanya dan tidak bisa menghentikan isakannya, meski hatinya sudah agak tenang karena ayahnya sudah pulang.

Chanyeol menyerahkan adik perempuannya agar di gendong sang ayah, karena Hayeon juga pasti Shock mendengar suara keras tembakan beberapa kali.

"Tuan Park, sepertinya Nyonya Park telah di bawa dan di tawan, ini ada surat yang mereka tinggalkan"

'Aku sebenarnya terlalu baik karena membiarkan anak-anak mu hidup, tapi sebagai gantinya istrimu aku jadikan tawanan. Tapi tenang saja aku akan membiarkannya tetap hidup sampai anak-anak mu sendiri yang akan menjemput ibunya'

isi pesan itu membuat pria yang tadi di sebut Tuan Park geram dan meremas kertas sialan itu sampai kertasnya ringsek,

Tapi amarahnya kembali mereda melihat kedua anaknya telah berhenti menangis.

'Anak-anak, maafkan Ayah'

hanya gumaman kecil itu yang dapat ia lontarkan, sambil terus menatap kedua buah hatinya, rasa menyesal karena terlambat datang langsung menyeruak di dalam hatinya.

TBC

[Revisi] 

Cerita ini telah mengalami proses revisi, walaupun tidak spesifik tapi ada beberapa bagian yang sudah di perbaiki

SalsabilaPutri614 

jesicaardiyanti

jung_ASM

Thanks For My Friend ❤

Mafia ✔Osh [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang