Chapter 2

9.8K 674 16
                                    

ⓜⓐⓕⓘⓐ









Setelah ayahnya kembali pergi Hayeon dilanda kebosan, akhirnya Hayeon memutuskan pergi jalan-jalan ke Mall, tapi saat baru saja melewati pintu masuk tiba-tiba terdengar keributan.

'Dor Dor Prang'

Suara tembakan dan suara kaca pecah membuat seluruh pengunjung Mall panik, apalagi saat segerombolan orang bertopeng menodongkan pistol ke arah para pengunjung.

Hayeon yang menyadari keributan itu dengan cekatan menggunakan masker dan topi yang ia bawa, guna melindungi identitasnya, ia hanya berjaga-jaga kalau yang membuat onar adalah salah satu musuh keluarganya,

Hayeon memang dituntut untuk selalu waspada pada segala kemungkinan terburuk. Hayeon berjaga-jaga dengan membawa topi, masker dan senjata untuk menutupi wajah dan identitasnya.

Penyerangan masih berlanjut, sebenarnya Hayeon bisa saja mengeluarkan pistolnya dan balas menyerang tapi sepertinya waktunya belum tepat.

Hayeon memutuskan untuk mencari tempat sepi, jadi dia memilih masuk ke dalam kamar mandi.

Hayeon bersandar santai di tembok tempat masuk kamar mandi wanita, sedangkan tepat di sebelahnya adalah kamar mandi pria.

Tanpa di sangka, dari dalam kamar mandi pria keluar seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan wajah... Yahh lumayan.

Mereka berdua sama-sama terdiam, sampai akhirnya laki-laki tadi memulai pembicaraan terlebih dulu.

"Mmm halo? kenalin nama gue Sehun, btw lo ngapain di sini?" Tanya si pria memulai percakapan

"iya halo juga, gue Haeyon, ya gak apa-apa dong gue di sini, kan ini tempat umum" Balas Hayeon dingin

"Hey kalian berdua kenapa di sini? kalian kabur yahh?! cepat kembali ke depan"

Hayeon di kagetkan dengan seorang pria yang merupakan salah satu komplotan pembuat onar tadi, dia tiba-tiba masuk ke dalam area kamar mandi.

Pria bernama Sehun itu menarik Hayeon ke belakang tubuhnya dan menodongkan sebuah pistol yang dia ambil dari balik jaket.

'What?!' Batin Hayeon kaget

Tidak semua orang bisa mempunyai senjata, kecuali aparat yang berwenang, pengguna atau pembeli senjata ilegal sepertinya, pengguna yang memiliki lisensi atau izin dari pemerintah, dan pengguna senjata rakitan yang bebas di jual di pasar gelap.

Tapi kalau di lihat dari bentuk dan jenis senjata yang Sehun bawa, sepertinya itu bukan senjata rakitan yang banyak di jual oleh perakit-perakit senjata amatiran

Sepertinya Sehun bukan orang biasa, karena senjata yang di gunakannya juga bukan sembarangan, itu sepertinya pistol asli yang tidak sembarang bisa di dapat. kecuali kalau Sehun punya izin sah untuk menggunakan senjata.


__Back To Sehun

Sehun dan pria itu masih saling todong-menodong dan Haeyon lebih memilih diam, tetapi tanpa di duga muncul tiga orang lainnya dari belakang dan sepertinya Sehun akan kewalahan kalau harus menghadapi empat orang bersenjata sekaligus.

Saat salah satu pria akan melayangkan pukulan ke arah Sehun, bisa terlihat bahwa Sehun panik, posisinya sekarang sedang terpojok.

Kalau Sehun memilih untuk menangkis pukulan, maka pria di depannya bisa melayangkan tembakan seketika.

Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, mau tidak mau Hayeon harus turun tangan demi keselamatan mereka berdua.

Hayeon merogoh saku jaketnya, dan...

'Dor

Hayeon menarik pelatuk pada pistolnya, pistol jenis semi otomatis yang selalu ia bawa kemana-mana.

Tembakan berhasil tepat sasaran mengenai kaki kanan si pria yang akan memukul Sehun

"Hayeon, lo?"

Sehun membeku, Hayeon masih dalam mode siaga karena bunyi tembakan tadi cukup keras dan pasti menarik perhatian

"Kagetnya nanti aja!! sekarang lawan mereka dulu, tuh temen-temennya dateng" Ucap Hayeon

Sehun mengangguk dan bersiap melawan segerombolan orang yang sepertinya merupakan perampok itu.




Skip

Setelah pertarungan sengit tadi, akhirnya mereka bisa lolos dan keluar melewati pintu belakang, sekarang Sehun dan Hayeon berada di taman belakang.

Untungnya Sehun sedang memakai topi tadi, jadi wajahnya tidak akan terlihat jelas di CCTV.

Setelah merasa keadaan sudah aman, Hayeon melepas topi dan maskernya, dia tidak masalah kalau wajahnya dilihat Sehun, karena sepertinya Sehun bukanlah mata-mata atau musuh keluarganya.

Hayeon merogoh tasnya dan mengambil kotak P3K yang selalu ia bawa,

Hayeon memang selalu siap siaga, dia selalu membawa obat-obatan dan alat penyamaran kemanapun dia pergi.

"Sini gue obatin dulu" Ucap Hayeon

Hayeon meraih wajah Sehun dan mengobati luka sayatan yang Sehun dapatkan saat bertarung tadi, Sehun tidak melawan dan hanya diam saat Hayeon memberikan pertolongan pertama pada lukanya

Setelah selesai membersihkan dan memberi obat pada luka Sehun, Hayeon menempelkan plester luka bergambar dinosaurus,

Sehun ikut tersenyum saat melihat Hayeon melempar senyuman padanya.

"Itu hadiah dari gue, itung-itung sebagai tanda terimakasih karena lo mau ngelindungin gue tadi"

"Handphone lo, gue pinjem handphone lo"

"Buat apa?"

"Tenang, gue gak akan macem-macem kok"

Tanpa rasa curiga Hayeon memberikan ponselnya begitu saja, biarlah, toh tidak ada informasi yang penting di dalam ponselnya,

Dan Sehun sibuk mengotak-ngatik ponsel Hayeon.

"Nih gue udah save nomor hp gue, nomor hp lo juga udah di save di hp gue" Ucap Sehun sambil menyerahkan kembali ponsel Hayeon dan pergi begitu saja

'Bilang aja mau tukeran nomor handphone'

Batin Hayeon, padahal kalau Sehun mau tau nomor handphone nya tinggal bilang saja, pake acara pinjam handphone segala.

Tidak mau memusingkan masalah bertukar nomor ponsel dengan Sehun, Hayeon memasuki taksi yang sudah dia pesan secara online.

Tapi sebenarnya Sehun belum pergi dari tempat itu, dia masih sibuk memperhatikan Hayeon dari dalam mobilnya.

Setelah taksi online yang di tumpangi Hayeon pergi, Sehun juga ikut pergi

Tetapi Sehun kembali tersenyum saat melihat plester bergambar dinosaurus di pipi kanannya

"Namanya Hayeon yah? Hmm gue suka"









TBC

*Question yang tidak penting 😁

Ada yang tau bedanya ponsel sama Handphone? Atau sama aja?

Jangan lupa Vote dan komen
Satu dukungan dari kalian sangat berharga buat aku😉

Mafia ✔Osh [COMPLETE] Where stories live. Discover now