Chapter 1

3K 77 1
                                    

Di negara yang di tempati oleh orang yang biasa di panggil queen itu menunjukan jam 02.00 dini hari. Semua orang tengah bergelut dengan dunia mimpinya begitu juga dengan Queen yang masih nyenyak karena dia baru saja mendatangi alam mimpinya beberapa waktu yang lalu. Namun tidurnya terganggu karena deringan hpnya yang begitu nyaring, dalam keadaan separuh sadar Queen meraba nakas yang berada di sebelah ranjang yang berukuran queen sizenya, beberapa detik meraba tapi tak ia temukan hingga akhirnya ia harus duduk dan mencari sumber bunyi hpnya, dan tak di sangka dia menemukan di sebelahnya yaitu di atas ranjang yang dia tempati

" iya mom" sapa Queen saat tau siapa yang menelponya

" mama minta maaf karena menelpon saat kamu lagi tidur" ujar sang mommy, dia mengucapkan hal itu karena dia tau kalau di tempat anak tunggalnya waktu menunjukan dini hari.

" nggak masalah mom, ada apa?, nggak biasanya mom nelpon aku?" balas Queen dengan nada rendah agar mommynya tidak merasa bersalah

" adek kamu, udah lebih dari 24 jam nggak keluar dari kamar mama khawatir dia kenapa-kenapa" jelas sang mommy. Bukannya dia tidak bisa mengatur anak bungsunya tapi selama ini anak bungsunya selalu mendengarkan kata-kata anak tunggalnya.

" kenapa lagi tu anak,?" keluh Queen namun dia sangat menyayangi adeknya itu bahkan dia rela melakukan apapun agar adeknya itu tetap tersenyum.

" mama juga gak tau nak. Mama sudah coba mengentok pintunya tapi tidak dihiraukannya. Mama khawatir dia bisa sakit karena selama ini dia gak makan apapun" jelas sang mama dengan suara yang sudah mulai serak.

" ya udah mom gak usah khawatir, biar aku yang ngurusin dia" ujar Queen nada meyakinkan mamanya. Dan mamanya mulai merasa lega karena memang hanya Queen yang bisa menyelesaikan masalah yang ada pada Barbie

" makasih nak. Ya udah istirahatlah lagi. Mama tau kamu lelah" ujar sang mama

" iya ma" balas Queen dan setelah itu dia langsung memutuskan panggilan dan menelpon seseorang.

Jangan pikir Queen akan mendengarkan ucapan mamanya. Dia tidak kembali tidur melainkan menghungu seseorang untuk menyiapakan keberangkatannya kembali ke Indonesia.

Setelah itu dia ikut mempersiapkan dirinya. Karena dia yakin orang suruhannya dapat melakukan apapun yang dia suruhkan.

Mendapatkan pernerbangan saat ini juga.

22 jam dalam perjalanan membuat tubuh Queen retak. Dan sekarang Queen dapat menghirup udara segar setelah mendarat di bandara Soekarno Hatta.

Sesampai Queen di bandara dia langsung masuk ke dalam sebuah mobil yang memang ada untuk menunggu ke datangnya. Tak menunggu lama supir yang mengendarai mobil itu langsung melakukan mobilnya ke tempat tujuan yaitu rumah mewah namun sederhana. Rumahnya lebih tepatnya rumah mommy dan adeknya Barbie karena Queen memang jarang tinggal di rumah itu. Dari dulu Queen memang tinggal di Inggris bersama Daddynya. Dia akan pulang hanya untuk beberapa kepentingan saja contohnya saat Barbie butuh dirinya.

Di depan pagar hitam yang tinggi mobil yang dinaiki Queen tengah menunggu satpam yang bekerja di rumah tersebut untuk membukakan gerbang.

Sekarang Queen sudah berada di depan pintu dan mencoba mengetok pintu yang berwarna kayu alami dan dihiasi lukisan bunga.

" nona Queen,?" sapa seorang ART yang sudah bekerja lama di rumah itu jauh sebelum dia pindah ke luar negeri.

" pagi bi,," sapa Queen dengan senyuman indah yang dia milik. Hubungan Queen dengan pembantunya itu memang sangat dekat karena Queen bukanlah majikan seperti kebanyakan. Queen suka bergaul dengan siapa saja yang mau bergaul dengannya.

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang