Chapter 8

575 26 0
                                    

Sejak kecelakaan itu terjadi, membuat Rain selalu menjaga Queen meskipun itu dari jarak jauh.  Dan Rain juga sadar kalau tak sekali dia melihat Rozi berada disekitar Queen, selagi Rozi tidak mencoba mencelakai Queen, Rain akan membiarkan Rozi.

Rain tidak tau kenapa dia ingin sekali melindungi Queen meskipun Queen tetap sedingin ice terhadap dirinya, jika dikatakan dia jatuh cinta kepada Queen hati Rain sangat menolak hal itu, dia selalu menggeleng keras karena memang tidak ada rasa itu untuk Queen, akan tetapi jika ditanya rasa nyaman, ia sangat nyaman berada di dekat Queen, dia berharap selamanya bisa didekat Queen, tapi dia sadar semua itu tidak akan terjadi. Kemungkinan antara dia dan Queen bersatu sangat kecil, sungguh sangat tidak mungkin.

" kalau loe suka kejar dia, laki-laki itu lumrahnya emang mengejar, dan jika saja kita lambat, dia diembat orang lain" nasehat Tomi yang bingung melihat tingkah Rain yang sudah membuat dia dan teman yang lain gila melihat tingkah yang tak pernah dilakukan oleh Rain.

" loe ngomong apaan sih? Nggak mungkin gue suka sama cewek itu, jangan mengada-ngada, lagian nggak mungkin Queen mau nerima gue"

" loe coba dulu bro, dalam berusaha gagal itu biasa, yang nggak biasa itu menyerah sebelum berjuang"

" udahlah jangan banyak ngomong kalian, budek telinga gue kalau lama-lama temanan ama kalian" ujar Dicky

" betapa senangnya jadi Revan tiap hari bertemu dengan Queen" gumam Tomi yang sengaja menggoda Rain "Rain loe nggak cemburu?"

" sekali lagi loe ngomong, gue potong lidah loe" ancam Rain yang sudah muak mendengar ucapan temannya.

" Rilex bro, kita kan cuman mau nanyain.. Iya-iya kita diam"  Final Dicky yang udah nggak sanggub melihat tatapan dari Rain, dan itu sering terjadi setelah Rain yang rajin memantau keadaan Queen bahkan terang-terangan Rain mengatakan kalau dia akan melindungi Queen meskipun itu dari jauh.

" pada ngapain?" sapa Rivan yang baru datang karena habis bantuin dosen yang beberapa waktu lalu mengajar di kelas nya

" mana Queen?" basi Tomi yang seolah-olah melihat kebelakangan Rivan mencari keberadaan Queen yang tak akan pernah datang menghampiri mereka

" Queen? Tanya sama Rain  bukannya dia couple terbaru saat sini" sindir Rivan dengan santai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun namun dia bersiap menerima amarah sang hujan es

" cukup bully gue, gue hanya nggak mau dia kenapa-kenapa makanya gue ingin lindungi dia" geram Rain.

Rain penasaran kenapa teman-temannya tak percaya dengan apa yang dia katakan. Dia jelas-jelas mengatakan kalau dia itu tidak tertarik sama Queen dan yang dia lakulan selama ini hanyalah ingin melindungi Queen karena salah paham Rozi

" udahlah Rain nggak usah ngelak lagi, kita tau ada rasa dalam diri loe, mulai lah bergerak sebelum dia diambil orang dan loe menyesal, selain itu selama ini dia baik-baik aja meskipun kita tau Rozi berada di sekitar dirinya, pasti ada sesuatu kalau dia tidak mencelakai Queen, maksud gue mungkin Rozi memiliki rasa dan mencintai dengan cara lain" ada rasa sakit di sudut hati Rain saat mendengar paparan dari Rivan, namun dia tidak tau sakit apa yang di rasakan, hanya sesak yang tak tertahan.

" jangan gila, antara tipe Rain dengan Rozi itu jauh beda, udah deh Van, kita emang selalu ngejek Rain, tapi gue rasa loe kali ini loe kelewatan"

" bukan gitu, tapi nggak harus yang jadi pasangan kita adalah orang yang memiliki kriteria yang kita inginkan, maksud gue nggak harus orang kita cintai adalah orang yang kita inginkan, dan kita sama tau kalau Queen bukan orang yang diinginkan Rain tapi Rain mencintai perempuan itu meskipun Rain mengelak, dan bisa jadi, ini sih kemungkinan Queen adalah perempuan yang memiliki kriteria yang disukai Rozi dan Rain kalau loe suka dan nggak mau kehilangan Queen berjuang lah jangan sampai keduluan Rozi"

" loe ngomong apaan sih Rivan, mau sampai kapan gue bilang, gue nggak suka sama Queen, dan kalau emang Rozi menyukainya jadi apa salahnya malahan gue senang karena gue nggak merasa bersalah lagi karena dia celaka karena gue yang pernah ngaku kekasihnya dia"

" masih aja ngelak, udahlah ayouk pergi kalau gini terus bosan gue sama loe Rain,"

" loe mau kemana?"  tanya Tomi kepada Dicky yang sudah berdiri dari duduknya. Apa segitu kesalnya Dicky sama Rain yang gak mau jujur sama perasaannya.

" ke toilet, loe mau ikut" Tomi tersedak mendengar jawaban yang diberikan Dicky tadinya dia menyangka Dicky kesal berat terhadap Rain tapi yang ada dia lagi nahan.

" sial, kenapa gue dapat teman kayak kalian" guman Rain dan Setelah itu dia pergi meninggalkan temannya dan mengikuti kemana Queen akan pergi dan kali ini Queen masuk ke dalam apartement. Tidak tau apa yang harus di lakukan Rain kembali pulang kerumahnya.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam namun Rain masih belum bisa menutup matanya untuk beristirahat, otaknya masih mencerna apa yang diakatakan oleh Rivan siang hari tadi tentang dirinya yang selalu mengelak ketika dia ditanya apakah dia mencintai Queen, apalagi di tambah dengan ungkapan Rivan tentang kriteria perempuan yang dia dan Rozi sukai, jika benar Rozi mencintai Queen, membayangkan saja membuat sudut hati Rain serasa ditusuk banyak duri, Seringkali Rain mencoba melupakannya tapi dia tetap tidak bisa dan itu membuat badanya tidak tenang berada di atas ranjangnya.

Keputusan akhir yang dibuat Rain yaitu bangun dari tidurnya lalu mengambil jaket dan menyambar kontak motornya dan keluar dari kamar.

" kamu mau kemana?" Teriak mamanya saat melihat rain yang buru-buru keluar rumah di waktu yang udah larut, Rain tidak pernah keluar apabila malam sudah larut, namun bukan berarti dia tidak pernah keluar di larut malam, Rain biasa pergi senja dan pulang larut malam.

" aku keluar bentar ma, aku mau memastikan sesuatu" ujar Rain dan dengan suara yang sudah jauh dari mamanya.

Rain yang sudah yakin dengan hatinya melajukan motornya ke apartemen milik Queen.

Sekali dua kali dan sudah yang ketiga kalinya Rain memencet bel apartemen Queen tapi tidak ada yang membukakan pintu, orang yang lewat berfikir kalau dia adalah sepasang kekasih yang lagi berantam, Rain yang tidak peduli terus menekan bel dan entah yang keberapa akhirnya terbuka melihatkan Queen dengan penampilan yang baru bangun tidur berdiri di depan pintu apartemen, Rain yang penasaran dengan rasa yang dia miliki langsung masuk dan memeluk Queen, Queen yang kaget tidak melakukan apa-apa mau menolak otaknya masih belum bisa berjalan lancar karena baru bangun tidur.

" Sepertinya ada yang salah dengan jantung aku saat berada di dekat kamu?" ucap Rain yang masih berada di dalam pelukan Queen

" kamu apa-apaan sih?" ujar Queen yang sadar dengan apa yang terjadi dan mendorong Rain agar menjauh dan melepaskan pelukan mereka, Rain yang ingin Queen tau apa yang dia rasakan dia membawa tangan Queen dan meletakan di dada sebelah kiri nya

" apa kamu dapat merasakannya? Ini hanya terjadi apa bila aku dekat kamu" jelas Rain yang menahan tangan Queen tetap berada di dadanya. Queen tau apa yang sedang dirasakan oleh Rain tapi dia hanya bisa diam saat tangan ya ditahan oleh Rain.

" Rivan, Dicky dan Tomi mengatakan kalau aku suka sama kamu, aku menyanggah ucapan mereka. Sejak tadi mata aku tak mau terlelap saat memikirkan kamu dengan Rozi, aku tidak bisa menerimanya, aku harap kamu paham apa yang aku rasakan"

" Rain ini udah malam, aku ngantuk lebih baik kamu pulang" tak sesuai dengan yang diinginkan membuat Rain menatap tajam kearah Queen yang tak dihiraukan oleh Queen karena dia tak tau harus merespon kata-kata Rain

" Queen tatap aku! Katakan kamu tidak akan mendekati Rozi?" Queen tidak merespon apa yang dikatakan oleh Rain dia tetap menatap kearah bawah, takut, kesal, bukanlah hal itu yang rasakan, bahkan dirinya yang biasa selalu melawan orang, hilang entah kemana. Untuk sekarang menatap wajah Rain aja dia tak sanggub. Secara tak langsung Rain mengatakan kalau dia menyukai Queen dan itu membuat Queen bahagia. Tapi tak tau apa alasan kebahagiannya.

" jika kamu tidak menjawab maka akan membuat aku tidak bisa memejamkan mata besok dan seterusnya" ancam Rain yang membuat Queen menatap Rain dan ingin tau apa maksud ucapan Rain.

Cold CoupleWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu