Chapter 7

613 30 0
                                    

Apa yang di sampaikan Queen terakhir kali, membuat Rain menjadi sering bermenung, merenungkan ucapan Queen yang memang ada benarnya. Setiap saat dia selalu teringat kata-kata Queen yang mengatakan kalau dirinya adalah seorang pengecut. Rain tidak menyalahkan ataupun marah dengan kata-kata Queen karena apa yang dikatakan Queen adalah kebenaran, dirinya adalah seorang pengecut yang tidak bisa menyelamatkan orang yang dia cintai dari seorang Rozi.

" loe kenapa sih Rain, beberapa hari ini loe banyak diam?" tanya Dicky saat mereka lagi duduk di kantin kampus

" nggak ada"

" loe mikirin Queen, bukannya hubungan kalian baik-baik aja? Udah ke kampus bareng? Pulang Queen juga dianterin"

" berapa kali sih gue harus jelasin sama kalian, gue nggak jemput ataupun ngantarin dia, waktu itu hanya kebetulan karena gue mau menjauhi kuntilanak itu, dan juga karena gue ada kepentingan dan bawa mobilnya lagi" geram Rain yang udah kesal tingkat akut karena teman-temannya tidak mau percaya sama apa yang dia jelaskan walaupun itu sudah berulang kali dia lakukan.

" orang jatuh cinta itu alasannya banyak" komen Rivan yang tiba-tiba gabung sama mereka dan duduk di sisi yang kosong " jadi kalian jangan percaya" lanjut Rivan

" udah kelar kuliah loe?"

" seperti yang loe lihat, loe nggak ngatarin pacar loe pulang?" jawab Rivan sekenanya sambil menyambar makanan ringan yang ada di tangan Tomi

" makin lama gue gaul sama kalian makin cepat gue gila, gue sama Queen nggak ada hubungan apa-apa" geram Rain

" Rozi buntutin dia" hanya tiga kata dalam satu kalimat membuat Rain tersedak. Ucapan Rivan memang mengena  ke dalam hatinya.

" kenapa loe?"

" loe serius Van? Dimana Queen sekarang?" desak Rain

" parkiran, kalau loe ingin dia nggak kenapa-kenapa? Susul dia gue takut Rozi melakukanya lagi" saran Rivan

" gue pergi dulu," izin Rain yang langsung menyambar tasnya dan tidak menunggu respon dari ketiga temannya.

Rain sedikit berlari keluar dari kantin ke arah parkiran menyusul Queen. Dan saat sampai di parkiran Rain memang melihat Rozi dari kejauhan tengah memperhatikan Queen yang berjalan ke arah mobilnya. Rain yang berpura-pura tak melihat keberadaan Rozi berjalan santai ke arah Queen

" biar aku yang nyetir?" ujar Rain yang menutup kembali pintu yang hampir dibuka oleh Queen dan menuntun Queen masuk ke kursi sebelah pengemudi, dengan adanya pemberontakan dari Queen namun dengan cepat Rain mampu membuat Queen duduk di mobil, setelah itu dia langsung berputar mobil dan masuk ke mobil.

" apa-apaan kamu?"

" lihat arah jam 4, aku gak mau dia apa-apain kamu"

" Rozi, ngapain dia disini?"

" membuat aku merasakan sakit dengan cara mencelakai kamu yang dikiranya pasangan aku" jelas Rain dan melajukan mobilnya meninggalkan parkiran kampus-kampus.

" Rain disini aja, aku mau singgah dulu di toko sana" ucap Queen karena memang dia ingin membeli sesuatu. Namun Rain tidak menghiraukan ucapan Queen membuat Queen berniat tidak akan pernah bersopan santun lagi dengan Rain, untuk sesaat dia menahan amarahnya

" Rain, kamu dengar aku nggak sih?"

" dengar" respon Rain namun raut wajahnya tengah khawatir

" terus kenapa nggak berhenti?"

" Queen? Mobilnya, seperti Rozi sudah menjalankan rencananya?" jelas Rain dengan tenang agar kekhawatirannya tak tertular kepada Queen

" apa maksud kamu?"

Cold CoupleWhere stories live. Discover now