Chapter 15

369 25 0
                                    

Disinilah queen berada di depan pagar tinggi rumah rain,setelah merenungi apa yang dia katakan oleh mamanya queen langsung melajukan mobilnya ke arah rumah rain, akan tetapi udah 30 menit queen tidak masuk ke dalam perkarangan rumah rain, satpan rumah rain hanya bingung melihat siapa yang datang karena memang dia tidak mengenal queen, karena uni adalah kali keduanya datang kerumah ini jadi tak mungkin satpan rumah rain langsung mengenal dirinya. Akhirnya queen memutuskan untuk meminta satpam rumah untuk membukan karena jika tidak maka sampai matahari berada diatas kepalanya queen tidak akan pernah menemui rain, awalan satpam ragu, namun queen meyakinkan kalau dia adalah teman rain bahkan queen juga harus melibatkan foto mereka berdua.

Setelah masuk queen disambyt oleh mama rain

" pagi Ny. Yuan"

" sampai kapan kamu akan memanggil saya dengan sebutan itu?"

" maaf saya belum terbiasa"

" coba untuk membiasakannya, dan satu lagi saya bukan relan kerja kamu jadi jangan terlalu formal"

" maaf, tapi sa... Aku belum terbiasa"Jawab queen karena memang apa yang dia katakan melihat tingkah queen mama rain tersenyum

" ya udahlah, kalau kamu mau ketemu rain langsung aja krkamarnya, udah beberapa hari ini dia lebih sering dikamar"

" maaf apa nggak apa saya kekamar rain"

" kamu ini polos atau apa sih, bukannya kamu hidup diluar sana sudah lama?"

" maksud Ny, ah, tante apa?"

" nggak apa-apa, tapi jangan enaena, udah sana mungkin rain sudah kangen berat sama kamu!" suruh mama rain lalu berlalu meninggal kan queen yang langsung berjalan kearah kamar rain, dan lagi-lagi queen berdiam diri di depan kamar rain

"mom, moga ini adalah yang terbarik" ujar queen lalu menggenggam genggam pintu kamar rain dan membukanya, dan dari pintu queen melihat rain tidur di atas ranjang dengan membelakangi queen

" ada apa ma, aku ingin istirahat, nanti aku akan makan" ucap rain dengan tidak mengubah posisi nya

" rain,," sapa queen dan berjalan mendekati rain

" pergi,,"

" rain queen minta maaf, rain rain kenal siapa rozi, rain" ujar queen yang tetap tak di respon

" rain maafkan queen, ok queen salah karena tidak memberi tau rain kalau queen bertemu dengan dia, tapi itu tak disengaja, rain, rain"

" pergi,,!"

" rain, queen rindu, jangan usir queen" lanjut queen yang tak meninggalkan kamar rain selangkahpun, namun rain tetap tak menghiraukannya

" ok, kalau itu yang rain mau, queen akan pergi tapi rain harus tau queen sangat rindu rain, meskipun tak melihat wajah rain, queen tetap senang karena queen udah mendengar suara rain, meskipun suara itu dikeluarkan untuk mengusir queen, mungkin rain masih butuh waktu, jika rain sudah memaafkan queen, ah mana mungkin rain akan memaafkan queen, tapi queen akan tetap berharap, queen akan pergi, maaf dan selamat tinggal" jelas queen panjang lebar dan setelah berbicara dia langsung membalikkan badannya dan berniat untuk meninggalkan rain, tapi apa yang terjadi membuat queen kaget dan juga bahagia karena saat tangannya ingin meraih tanggal pintu sebuah tangan melingkar di pinggangnya dan kepala di bahunya

" jangan pergi, aku juga merindukanmu, jangan pernah berniat untuk meninggalkan ku meskipun aku memintanya, karena selamanya permintaan aky tidak pernah dari lubuk hati, jadi queen tetaplah menjadi queennya rain selamanya"

" rain, maafkan queen"

" queen nggak salah yang salah itu rain marah hanya karena kesalahan rain sendiri" jelas rain sambil kembalikan badan queen dan memeluknya erat untuk beberapa saat queen diam, tapi dia mencoba untuk melepaskan dirinya dari pelukan rain

Cold CoupleWhere stories live. Discover now