Chapter 35

389 16 0
                                    

Hai Guys,,,aku pikir nggak bagus deh kalau aku end di chapter sebelumnya jadi aku tambah lagi tapi nggak tau mau sampai Chapter berapa, tapi alu harap kalian Vote dan Komen mau dibawa kemana cerita ini





Selamat membaca................

Sekarang Status Queen sudah berubah, dia telah menjadi tunangan dari seorang Rain, senyum di wajahnya tak pernah hilang. Queen nggak pernah menyangka kalau dia anak bertunangan dengan seseorang yang dulunya ada orang yang sempat dibenci karena salah paham. Dia nggak tau kapan Cinta itu tumbuh, tapi yang jelas sekarang cinta itu telah berkembang di dalam hatinya.

" kamu lagi ngapain?" sapa Rain saat melihat tunangan tengah senyum sambil memutar cincin tanda cinta darinya

" Rain kamu kenapa main masuk aja?" Respon Queen yang nggak suka dengan kelakuan Rain main masuk ke dalam apartemennya, memang Rain tau password nya tapi nggak harus main masuk aja, dia aja kalau mau masuk ke apartemen Rain mawh minta izin

" nggak boleh aku masuk?, ya udah kalau gitu aku pergi dulu" terlalu bosan dengan pertanyaan yang sama, kenapa Queen selalu mempermasalahkan kedatangan dia yang tanpa izin?, meskipun mereka sudah bertunangan namun masalah hal kecil ini selalu saja terjadi

" Queen kangen Rain jadi Rain jangan pergi!" larang Queen dengan nada lembutnya, dia tidak berniat untuk mengusir Rain tapi dia juga nggak ingin Rain main masuk begitu aja ke dalam apartemennya tapi maif dikata apalagi dari pada Rain pergi lebih baik Queen melupakan masalah itu

" hanya kangen?"

" hm,,"

" jadi kamu hanya kangen aja?" Queen benar-benar nggak tau maksud pembicaraan Rain karena yang dia rasakan hanya kangen nggak ada yang lain lagi

" apa maksud Rain?"

" ya udah lebih baik sekarang kamu berfikir dulu, apalagi selain kangen?, nanti sepulang aku kerja alu alan kembali kesini, dan aku ingin kamu udah tau apa lagi yang kamu rasakan selain kangen, Rain sayang Queen" jelas Rain dan mencium unjung kepala Queen dan setelah itu dia pergi meninggalkan Queen yang dilanda kebingungan.

Setelah kepergian Rain, Queen bersiap-siap untuk pergi bekerja, meskipum telah bertunangan perkerjaan yang sudah jadi kewajiban dia sebagai seorang ahli waris keluarganya.

Setelah beberapa waktu di perjalanan akhirnya dia sampai di perusahaannya, seperti biasanya semua orang pada menyapanya dengan sedikit menunduk meskipun Queen tidak tau apakah mereka benar-benar menghormatinya atau hanya segan karena dia anak dari bos mereka

" pagi buk" sapa sekretaris pribadi Queen namun seumur hidup Queen nggak pernah suka di panggil ibuk olehnya

" kalau gue punya hak untuk mecat loe, maka gue akan pecat sesaat setelah loe manggil gue ibuk"

" loe bukanya nggak punya hak tapi nggak bisa mecat gue, sebagaimana pun gue ganggu hidup loe, gue akan tetap disisi loe"

" Vin lebih baik loe diam, makin kesini kenapa loe makin sering buat gue kesal"

" haha, bukan gue yang bikin loe kesal tapi jarak yang memisahkan loe dengan tunangan loe" jelas Kevin yang nemeprjelas ke galauan Queen, karena memeng semenjak dia tunangan dia selalu resah dan sering menghubungi Rain

" ya maka nya loe terima aja tawaran gue, kan gue udah bilang gue akan bantu loe"

" ogah, nggak gue nggak mau, disini gue yang membantu bukan di bantu" Bukan pertama kalinya Kevin menolak penawaran itu, sering kali Queen mengatakan hal yang sama tapi tetap di tolak oleh Kevin, dengan alasan yang sama

" loe nggak punya alasan lain apa?, lagian gue udah bicara sama papa dan papa bilang semua itu nggak masalah"

" ibu Queenesya yang terhormat sampai kapapun loe adalah atasan gue, lagian gue dari dulu udah bilang kalau gue nggak mau kerja, tapi karena loe maksa dan gue senang dengan kerjaan, jadinya gue masih bertahan disini" ujar Kevin dengan lantangnya karena memang dulunya dia bukan tipe orang yang suka dengan pekerkaan tapi setelah mengenal Queen dan ditawarkan pekerjaan sesuai keahliannya membuat Kevin berubah pikiran apalagi cara kerja Queen itu  mengasikan membuat dia betah dengan pekerjaannya

" ya semanang nya loe deh"

" sayang banget sama loe" ujar Kevin sambil memeluk Queen dan Queen pun tersenyum karena dia dan Kevin biasa melalukan hal itu namun bukan berarti memiliki perasaan sath sama lain

" jadi setelah bertunangan kamu masih melakukan hal yang nggak disukai oleh tunangan kamu?" suara yang membuat pelukan mereka lepas, Kevin yang melihat siapa yang datang hanya bisa senyum dengan rasa bersalah

" kenapa kamu bisa ada disini?"

" kenapa kamu selalu menanyakan alasan aku mendatangi kamu? Apasa salah aku mendatangi tunangan aku?"

" lalu ada apa kamu datang kesini?" Queen benar-benar orang yang sangat nggak peka dan itu jelas diketahui oleh Kevin yang sudah duduk di mejanya yang memang satu ruangan dengan Queen. Karena tidak mendapat jawaban dari Rain membuat Queen melihat ke arah Kevin yang hanya mengangkat kedua bahunya karena ia tau apa maksud pandangan Queen.

" Rain, maaf" lanjut Queen namun dia masih melihat ke arah Kevin dan itu membuat Rain makin kesal padahal dia tau kalau maksud Queen adapah minta bantuan, Rain benar-benar harus menguatkan hatinya menjadi pasangan seperti Queen

" Queen loe jangan lihat ke gue deh, gini aja kalian anggan aja gue nggal ada dan selesaikan masalah kalian" akhirnya Kevin angkat bicara saat melihat kekesalan Rain

" masalah apaaan, kita nggak ada masalah, iyakan Rain?

" Rain, lebih baik loe putusin aja pertunangan kalian,"

" Kevin loe apa-apaan sih?, awas aja kalau sampao pertunangan gue berakhir, hubungan loe sama Karin ada di tangan gue"

" Kevin makasih karena loe udah mau ingatin gue, gue berancana akan mengakiri pertunangan ini" terlihat jelas raut keseriusan dari wajah Rain dan itu membuat dua orang yang mendengar kaget, Kevin merasa bersalah karena telah mengatakan hal itu karena tadinya dia bercanda

" Rain apa maksud kamu?" Rain tak menghiraukan ucapan Queen karena dia berjalan meninggalkan ruangan Queen, Queen yang melihat hal itu langsung mengejar Queen namun tetap percuma karena Rain dengan cepat menghilang

Queen benar-benar bingung harus melakukan apa, dia takut apa yanh di ucapkan Rain adalah kebenaran dia nggak ingin hal itu terjadi, dia nggak ingin berpisah dengan Rain

" loe cari aja dia ke kantornya  atau nggak kerumahnya dan apartemen miliknya, loe yakini aja dia dimana, dan gue minta maaf karena telah mengatakan hal tadi" saran Kevin yang ada benarnya namun sebelum pergi Queen memukul Kevin

" eh loe apa-apaan sih, loe nggak lupakan kalau pukulan itu sakit" kesal Kevin yang merasakan sakit karena Queen nggak setengah-tengah memukulnya

" itu untuk mulut loe yang asal bicara" jawab Queen lalu pergi meninggalkan Kevin yang maklum dengan tingkah orang yang tengah galau karena takut di putusin oleh Rain sang pujaan hati

Cold CoupleOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz