Chapter 29

311 18 0
                                    

Semenjak queen masuk ke dalam kamar, sudah dua jam belum keluar juga keluar, rain, dinda dan kevin sudah mencoba untuk berbicara namun tak dihiraukan, tak ada sahutan sama sekali dari kamar,  sedangkan dicky dan yang lain yang tau siapa queen udah merasa takut dengan apa yang akan dilakukan queen

" sebenarnya apa yang terjadi?, kenapa kalian tegang gini?" tanya karin yang merasa heran dengan apa yang terjadi dari dalam kamarnya dia mendengar kalau orang pada berbicara dengan queen, bahkan tidak saja karin karena sekarang semua orang sudah berkumpul

" tau tu,  si dicky membuat queen marah dan mengancam akan melakukan sesuatu dengan perusahaannya"

" jadi karena itu kalian semua tegang?, santai aja queen ada penawar untuk penyakit yang di sebarkan asalkan kamu bisa membuatnya tenang kembali"

" maksud kamu?"

" itu juga pernah terjadi sama perusahaan keluarga karin karena karin pernah melabrak queen yang menyangka merebut gue, karena kesal tanpa berbicara apapun sama gue dia melakukan hal itu, dan membuat keluarga besar karin kalang kabut"

" jadi dia benar melakukannya?, bisa gila gue kalau kayak gini, ini semua gara-gara loe dinda,  kenapa mulut loe nggak bisa diam"

" lah ngapain nyalahin dinda?,  salah loe sendiri yang kepo dengan hubungan orang lain"

" rain loe nggak bisa apa bantuin gue,  buat dia nurut sama loe,  yeah seperti loe ancam dia buat putus atau gimana kalau dia nggak berhenti"

" hubungan gue baru saja membaik dan untuk memperbaiki butuh perjuangan yang besar dan gue nggak mau lagi melakukan kesalahan"

" udahlah bro,  lebih baik loe bersabar dan membangun dari nol, gue rasa indah nggak akan masalah dengan semua itu"

"kevin" suara queen yang keluar dengan menenteng laptopnya keluar dari kamar, dan semua orang melihat kearahnya dengan tatapan yang takut dan juga bingung

" ya,  ada apa?"

" gue nemuin seuatu, oh ya kalian ngapain pada ngumpul disini?, pada nggak ada kerjaan" entah kenapa mendengar pertanyaan queen yang terdengar santai membuat semua kesal karena queen merasa tak tau apa yang telah dia lalukan

" loe ngapain bawa laptop kesini, gue pikir loe udah menyelesaikan semua nya dikamar" nggak biasanya queen membawa laptopnya keluar dari kamarnya itu apalagi sekarang banyak orang,  karena biasanya kevin yang mengikuti queen ke dalam kamar

" tadinya iya,  tapi gue butuh bantuan loe, dan sebelum keluar gue lebih memilih untuk mandi dulu" jelas queen yang duduk di samping kevin, melihat hal itu rain hanya diam saja namun dalam hati dia mengumpat dan seketika dia ingat apa yang dikatakan kevin ada benarnya, kalau akan sangat susah membuat kevin menjauh dari queennya

" queen apa kamu nggak bisa tidak melakukan hal itu?, apa kamu nggak lihat wajah dicky sudah pucat kayak mayat" satan dinda dengan berhati-hati

" memangnya apa yang gue lakukan, kenapa dicky jadi kayak gitu?"

" gue rasa loe belum lupa ingatan tentang apa yang terjadi sama sebelumnya,  apalagi loe nyuruh gue buat cari tau siapa yang bikin loe kesal"

" ah iya,  tadi gue udah melakukan"

" secepat itu?" nggak satu ada beberapa suara orang yang terdengar

" kalian kenapa sih?, setakut itukah kalian  gue main-main dengan milik dicky?,  lagian itukan salahnya dia"

" tapi queen gue hanya bencanda, gue janji nggak akan melakukan hal itu lagi"

" loe tenang aja, kali ini gue nggak ngincar loe kok"

Cold CoupleWhere stories live. Discover now