Chapter 2

1.7K 49 0
                                    

Salah satu ide yang terlintas dalam benak Queen untuk mendekati dan menghancurkan orang yang telah menyakiti adeknya adalah selalu berada di tempat yang sama.

Sebagai seorang yang ahli teknologi, tidaklah sulit bagi Queen menemukan dimana tempat yang selalu didatangi oleh orang itu, yaitu kampus.

Setelah tau dimana kampusnya, Queen langsung melancarkan rencana awal yaitu menjadi mahasiswa di kampus yang sama. Menjadi mahasiswa lagi bukan masalah besar bagi Queen, karena sebelumnya dia sudah pernah menjabat sebagai mahasiswa.

Sekarang nama Queen sudah terdaftar sebagai mahasiswa semester 5. Dengan umur 23 tahun bukan masalah karena Queen mempunyai wajah babyface. Jika orang yang tidak mengenalnya dan mengetahui umur tak akan pernah menyangka kalau Queen sebenarnya sudah menyelesaikan S2 beberapa bulan yang lalu. Dan untuk mempermudah jalannya, Queen sengaja mengambil jurusan yang sama dengan pangkatnya.

Penampilan Queen tak sesuai dengan sifatnya sama sekali, penampilan Queen yang dilihat semua orang adalah Queen yang berpenampilan modis, semua barang yang dia pakai adalah barang bermerek, dan jika di lihat dari senyumanya dia adalah orang yang sangat ramah dan mudah bersahabat namun bukan itu yang sebenarnya, penampilannya dengan sikapnya jauh berbeda, dia bukan orang yang suka bersahabat bahkan sampai Sekarang dia tidak memilki sahabat sejati, dan dirinya lebih suka bersahabat dengan buku dan tempat favoritnya adalah pustaka dan bisa dibilang dia adalah seorang gadis kutu buku. Dan sejak dia mendalami ilmu komputer buku tak lagi jadi temannya.

Berdiri di depan kelas di hadapan semua orang sebagai mahasiswa baru dan harus memperkenalkan diri adalah hal yang membosankan, namun dia harus melakukan agar semuanya terencana dengan baik.

" perkenalkan nama saya Queensya, kalian panggil aja Queen" ucap Queen singkat namun sangat jelas dan pastinya datar. Dan terlihat semua orang yang ada di kelas tersebut yang tadinya ingin menggoda mengurungkan niat mereka.

" ya udah Queen kamu silahkan duduk karena kita akan mulai perkuliahan" suruh dosen tersebut yang langsung dilakukan oleh Queen. Dia berjalan ke arah bangku yang kosong dan berada di bagian tengah.

Queen duduk dengan tenang memperhatikan dosen menjelaskan pembelajaran yang sebenarnya sudah ada dalam benaknya.

Setelah mata kuliah selesai Queen langsung berjalan kearah parkiran dan berniat langsung pulang karena tubuhnya sudah lelah dan tidak memungkinkan untuk mencari dan mendekati laki-laki itu namun terhalang karena nggak sengaja mobil yang di kendarainya hampir menabrak sebuah motor yang ingin memarkirkan motornya, Queen sempat mengumpat.

Queen keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri si pengendara motor yang masih mengenakan Helm full face miliknya.

" udah gak apa-apa, lagian bukan sepenuhnya salah loe, jadi jangan merasa bersalah" respon si pengendara motor yang telah turun dari motornya dan meletakan helmnya.

" tapi saya benar-benar minta maaf," cicit Queen dengan ekpresi yang sesuai dan wajah ditekuk.

" gue kan udah bilang nggak apa-apa, udah sekarang loe balik ke mobil dan pergi, bukan nya tadi loe mau pergi?" respon pengendara tersebut

" tapi apa gak apa-apa?"

" gak apa, bukanya tadi loe itu hampir bukan udah nabrak gue" ujarnya
"oh ya gue Rain, dan loe?" lanjut si pengendera itu sambil mengulurkan tangannya. Dan saat itulah Queen berani menatap wajahnya. Dan saat melihat wajah itu. Queen serasa mendapatkan hadiah besar. Dia tak menyangka akan bertemu dengan wajah yang beberapa hari ini mengisi kepalanya.

" Queen" respon Queen dan juga membalas uluran tangan Rain dengan hati yang begitu bahagia karena telah menemukan mangsanya.

" ya udah Queen gue buru-buru dan gue gak mau dihukum dosen, bye"
izin Rain itu, dan pergi meninggalkan Queen.

Cold CoupleWhere stories live. Discover now