5

731 15 0
                                    

Pukul 6 pagi, Felly sudah siap berangkat ke sekolah, hari ini dia begitu semangat, dikarenakan seseorang. Yaaa dia adalah Felix.

Oh My God, ga sabar mau ketemu doi hihihihi batin Felly.

Dia pun segera turun ke bawah untuk menemui mama, dan abangnya.

"Pagi mama, abang hehehe" ucap Felly sambil tersenyum sambil mengecup singkat pipi mama dan abangnya.

"Tumben lo udah rapi, mau ketemu siapa lo di sekolah?" tanya Riki.

"Ishh abang apaan sih, gue bangun pagi diocehin, gue kesiangan apalagi." dumel Felly sambil memasang muka ngambek.

"Haduh abang, jangan gangguin Felly terus, Bagus dong dia bangun pagi, tapi kata abang ga bener kan? Kamu lagi jatuh Cinta ya Fell?" tanya mama Felly dengan penasaran.

Felly gegelagapan mendengar pertanyaan mamanya, sungguh kali ini ia harus berbohong demi kebaikan. Gue jawab apa yaampun, batin Felly.

"Yaaa.. Yaaa.. Ngga lah ma, kan Felly ga boleh pacaran dulu sama mama, kan Felly harus lulus sekolah dulu baru boleh ya kan ma? Heheh." jawab Felly sambil tersenyum kecut.

"Iyaa Bagus kalo gitu, kaya abang kamu ya, cari pacarannya abis lulus aja, kamu ga boleh deket sama cowo dulu, kalo bertemen mama ga bakal larang kok." jawab mamanya sambil tersenyum tulus.

Felly hanya menganggukan kepalanya. Setelah itu ia melanjutkan sarapannya.

"Yuk bang! Gue udah selesai." ajak Felly yang sudah selesai dengan sarapannya.

"Yuk! Mah abang sama Felly berangkat dulu ya." jawab Riki.

"Iya kalian hati-hati. Kalau ada apa apa secepatnya kabarin ya." teriak mamanya yang sedang mencuci piring.

"Oke ma!" ucap Riki dan Felly bersamaan sambil berteriak.

***

Didalam mobil Riki dan Felly diliputi keheningan. Tiba-tiba Felly memecahkan keheningan tersebut.

"Bang, gue mau curhat dong." ucap Felly dengan ragu.

"Curhat? Tumben, yaudah curhat aja." jawab Riki yang masih fokus menyetir.

"Bang, gue lagi deket sama seseorang, tapi pliss lo jangan bilang mama ya, ya kan lo tau gue ga boleh deket dulu sama cowo." curhat Felly kepada abangnya.

"Oohh sama siapa? Namanya siapa? Kelas berapa? Sekolah dimana?" tanya Riki dengan penasaran.

"Namanya Felix, dia seangkatan sama gue, dia jurusan Multimedia, satu sekolah juga sama gue. Lo jangan bilang mama ya kalo gue lagi deket sama cowok. Kemaren dia nyatain peraasaannya sama gue, cuma gue ga mau nerima dia karena dilarang pacaran, yaudah gue cuma deket sama dia, dan kita udah bikin komitmen." jelas Felly panjang lebar.

"Dek, nama nya cowok maupun cewek butuh kepastian, apa kalian gapapa hubungan kalian di gantung kayak gini? Kalo lo sih gapapa, secara lo emang ga boleh pacaran sama mama, apa si Felix nya gapapa hubungan kalian digantung kayak gini?" tanya Riki sambil menasehati adiknya yang sudah mulai jatuh Cinta.

"Dia juga mau kok, dia bakalan berusaha tunggu gue sampe lulus, dia bakal berusaha jaga hatinya buat gue, gue percaya kok sama dia." jawab Felly, tetapi di dalam hatinya dia menyimpan keraguan kepada Felix.

"Lain dihati lain di mulut dek, apa lo yakin sama kata kata Felix? Apa lo yakin dia mau nungguin lo sampe lulus? Jangan terlalu berlebihan dalam percaya atau Cinta sama orang, karena semua yang berlebihan itu ga baik." jelas Riki.

Felly hanya diam saja mendengarkan nasehat dari abangnya dia mencerna baik baik nasehat dari abangnya.  Sampai tak sadar bahwa sedari tadi dia sudah sampai di depan sekolahnya.

Lebih Dari Sekedar Friendzone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang