15

540 14 2
                                    

Sesuai janjinya, Felix menjemput Felly didepan rumah gadis itu, dan yang lebih membuat Felix kaget adalah dia sarapan bersama mama, papa dan abangnya Felly.

Kecanggungan sangat berasa didalam ruangan ini. Felly yang notabennya sangat bawel, tidak bisa diam dengan suasana ini dan dia memecahkan keheningan dengan berdeham.

"Lo kenapa dek?" tanya abang Felix dengan alis sebelah yang terangkat.

"Gapapa." balas Felly acuh sambil melanjutkan sarapannya.

"Oiya Felix, tolong jaga Felly ya. Dia itu ceroboh." ucap papa Felly yang cukup membuat Felly dan Felix kaget.

"Iya om. Siap." jawab Felix sambil memberikan senyuman yang semanis mungkin.

Sedangkan Felly hanya memasang wajah masam.

"Kalau suatu saat nanti Felly pergi ninggalin kamu, jangan pernah benci sama dia, karena apa yang dia lakukan sekarang hanya untuk kamu."

Felly tersedak mendengar ucapan papanya.

Felly, Felix, Riki dan mamanya pun hanya memandang dengan wajah cengo.

"Mah, pah, bang, aku berangkat ya! Udah siang. Ayo Fel." ucap Felly yang berusaha mengalihkan perhatian Felix yang masih memasang wajah bingung.

Felix hanya mengkuti langkah Felly dengan tanda tanya besar, mungkin suatu saat nanti dia akan bertanya mengenai hal yang dibicarakan papa Felly.

***

Saat mengendarai mobil, pikiran Felix sangat tidak fokus. Dia memikirkan ucapan yang diucapkan oleh papa nya Felly.

"Fel." Felly memecahkan keheningan yang terjadi dimobil, nyatanya dia emang sangat tidak nyaman berada disituasi seperti ini.

"Hm?" jawab Felix tanpa memandang Felly.

"Jangan dengerin ucapan papa aku ya, dia orang nya kayak gitu, suka ceplas ceplos." balas Felly dengan cengiran khas nya.

Felix hanya diam, dia terlalu takut untuk kehilangan Felly, dia terlalu takut untuk kehilangan rumahnya, dan dia terlalu khawatir untuk apa yang terjadi kedepannya.

"Kamu jangan khawatir, aku ga bisa janji untuk selalu ada didekat kamu, tapi aku akan berusaha semampu aku untuk tetap didekat kamu." ucap Felly sambil mengenggam erat tangan Felix sambil tersenyum manis.

Felix yang semula memfokuskan pandangan pada jalan didepan, kini dia berbalik menghadap Felly dan langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Aku juga ga mau ngucap janji sembarangan, tapi kita bisa kan berusaha? Kita bisa kan berjuang bersama? Berjalan atau berlari bersama sama aku ya." Felix tersenyum sambil mengusap kepala Felly.

Felly menganggukan kepalanya seperti anak kecil yang mau diajak ayahnya pergi.

"Aku sayang banget sama kamu Fell. Aku ga akan lepasin kamu gitu aja, mengingat perjuangan aku dapetin kamu, aku ga akan mau lepasin kamu dengan mudah. Aku ga bisa janji untuk selalu bisa bikin kamu bahagia, untuk selalu jagain kamu, untuk selalu ada buat kamu, tapi aku sebagai cowok yang sayang banget sama kamu, aku akan mengusahakan itu semua buat cewek spesial dihati aku. Bahagiain sama jagain kamu itu sekarang tugas aku. Jadi, gimanapun keadaannya, jangan pernah tinggalin aku. Tolong maklumin segala sikap aku yang buat kamu marah. Kamu paham?" tanya Felix sambil menatap serius manik mata Felly.

Sekali lagi, Felly hanya menganggukan kepalanya seperti anak kecil.

Felix yang merasa gemas dengan tingkah pacarnya ini hanya mengacak rambut Felly sambil tertawa.

Lebih Dari Sekedar Friendzone.Where stories live. Discover now