17

627 12 1
                                    

Hari ini adalah hari pertama Regi bersekolah di sekolah yang sama dengan Felly.

Felly sudah menceritakan semuanya tentang hubungannya dengan Felix kepada Regi.

Regi yang mendengar cerita Felly sempat merasa marah, namun Felly segera menenangkan Regi.

Siska juga sudah kenal dengan Regi. Felly yang memperkenalkan mereka.

Regi sekelas dengan Davin, dan sekarang mereka sangat dekat, sudah seperti surat dan perangko, tidak bisa dipisahkan, alhasil Felly yang dicampakkan. Oke itu terlalu lebay haha.

Felly, Siska, Davin, dan Regi sekarang berada dikantin. Mereka sedang menikmati makanan masing-masing dan sesekali diselingi canda tawa.

"Fell, Felix liatin lo tuh." ucap Siska yang langsung membuat semua perhatian tertuju kepada Felly.

"Entahlah, gue bingung sama dia. Gue juga bingung sama hubungan kita. Mengambang." jawab Felly dengan lesu.

"Sudah seminggu sejak kejadian itu, dia ga pernah hubungin gue lagi. Gue chat dia duluan untuk minta maaf dan hanya di baca. Gue telepon dia ga di angkat-angkat. Gue udah pasrah."

Teman-teman Felly yang melihat itu ikut merasakan kesakitan yang sama. Biasanya Felly ceria, dan murah senyum, tapi Felly yang sekarang sangat mendung.

"Mungkin, gue akan coba ngomong langsung sama dia." ucap Felly dengan lesu.

"Gue temenin." ucap Regi secara tiba-tiba.

"Biarin mereka selesain urusan mereka sendiri Gi. Kita ga usah ikut campur, kecuali kalau Felly butuh bantuan kita sebagai sahabatnya." balas Davin yang sedari tadi diam saja.

"Oke. Gue tunggu lo di tempat parkir, kalau dia macam-macam sama Felly, gue ga akan tinggal diam."

Regi meremas botol yang ada ditangannya saat mengingat perjanjian konyol Felly dengan keluarganya sebelum mereka meninggalkan negara ini.

Bagaimana reaksi Felix saat mengetahui itu semua? Dia tidak tega apabila melihat Felly bersedih, apalagi mengingat resiko yang akan dia alami dari keputusannya itu. Yaitu Felix akan sangat membenci Felly, dan Felly akan patah hati.

***

From : Felly

Aku tunggu ditaman belakang sekolah sekarang.

Itulah pesan yang Felly kirim kepada Felix, dan pesan itu hanya di baca oleh Felix. Sudah hampir setengah jam Felly menunggu Felix ditaman belakang sekolah, namun dia tidak melihat tanda tanda keberadaan Felix.

"Ada apa?" ucap seseorang yang berdiri di belakang Felly.

Felly yang mendengar suara itu langsung berbalik, dan benar saja, dia adalah orang yang sedari tadi Felly tunggu.

"Cepet. Gue ga punya banyak waktu."
Ucap Felix lagi, dengan nada yang begitu dingin.

"Maafin aku Fel. Aku belajar untuk coba ngertiin posisi kamu, tapi aku ga bisa. Maafin aku, mulai sekarang aku akan ngertiin kamu. Aku janji." balas Felly sambil berjalan mendekat kepada Felix.

Felix hanya menatap Felly dengan tatapan tajam.

Ini bukan Felix gue, batin Felly.

"Udah?" tanya Felix lagi dengan tampang sarkastik.

Felly hanya mengangkat satu alisnya, tanda dia bertanya apa maksud dari kata tersebut.

"Udah ngomongnya kan? Kalau gitu gue pergi, gue udah ga ada urusan lagi sama lo. Lo udah buang waktu gue. Sekarang Siska lagi dioperasi dan dia membutuhkan donor hati secepatnya, dan lo! Lo udah buang waktu gue. Sekarang, gue mau kita putus. Gue udah muak dan gue mau fokus untuk rawat Siska." ucap Felix dengan tatapan mata yang sangat tajam.

Lebih Dari Sekedar Friendzone.Where stories live. Discover now