10. Ketika Tuhan Mempertemukan Kita Kembali

593 66 18
                                    

Sebelum bertemu denganmu, aku tak tahu, bahwa dunia yang kutempati bisa sesunyi ini.

Sebelum bertemu denganmu, aku tak tahu, bahwa dunia yang kutempati bisa sesunyi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayumi menyentuh kaca bus di sampingnya, merasakan hawa dingin menjalar begitu saja. Gadis itu melirik sisi lain, mendapati Fumio yang terlelap selama perjalanan, membiarkan Ayumi terus bertarung dengan kecamuk yang menguasai kepala sejak keberangkatan mereka dari Apartemen Aizawa di Kanazawa menuju Kyoto.

Kanazawa ....

Bersama potongan jawaban tersebut, terdapat pula keping lain yang turut melengkapi. Nama apartemen yang Arata tulis sebagai tempat di mana ia akan tinggal selama di Kanazawa. Apartemen Aizawa. Begitulah yang Arata klaim dalam tulisannya.

“... dia sudah memiliki kekasih. Orang yang dia cintai. Aku ingat dengan jelas saat Arata-san mengatakannya.”

Kalimat itu serupa bisikan. Ayumi menyandarkan kepala dengan lunglai, sesaat seakan lesap dalam ingatan. Rasanya sesak. Seperti dihantam gada tepat di ulu hati.

Ayumi ingat, ketika mereka sudah sampai di Terminal Nohi Bus Kanazawa, ia dan Fumio langsung turun dan mencari alamat yang tertera. Apartemen Aizawa. Untungnya, tidak sulit untuk menemukannya.

Beberapa orang yang mereka tanyai langsung paham dan membantu menunjukkan arah yang harus dituju untuk menemukan Apartemen Aizawa. Penduduk setempat memberikan solusi agar Ayumi dan Fumio lebih baik menggunakan bus umum yang akan beroperasi sebentar lagi, karena Apartemen Aizawa masih cukup jauh kalau ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Ayumi membungkuk, berterima kasih lantas menggamit pergelangan tangan Fumio. Mencari tempat tunggu bus sesuai yang ditunjukkan penduduk setempat. 

Kaca jendela bus mulai terlihat dari ujung jalan lima menit kemudian, berhenti tepat di depan Ayumi dan Fumio yang langsung menaikinya dan memberikan alamat yang mereka cari pada supir bus. Dalam bus, Ayumi bahkan sama sekali tidak bisa menghentikan gejolak yang rasanya memenuhi dada, membuat semua anggota badan Ayumi seolah mati rasa. Tak berdaya. 

Ini harapan terakhir.

Ayumi perlahan memejamkan kedua belah mata. Jika ia memang tidak bisa menemukan Arata, maka mungkin ia harus mempertimbangkan untuk mencoba melupakan masa lalu dan janji yang benar-benar telah pudar.

Ayumi tersentak saat merasakan sebuah sentuhan lembut mendarat di bahu, membuat gadis itu langsung membuka kedua kelopak mata yang semula terkatup rapat. Bus sudah berhenti tepat di tempat yang mereka cari. Apartemen Aizawa. 

Tak jauh beda dengan Apartemen Origin. Ayumi mendongak, memperhatikan sebuah bangunan yang berdiri kukuh di depannya.

Ah, terjadi lagi. Ayumi mengusap wajah. Kedua kakinya terpaku, seolah tak bisa digerakkan dengan seluruh gaya gravitasi berpusat tepat di bawahnya. Gadis itu mengembuskan napas panjang, mencoba untuk memantapkan hati saat Fumio menggamit pergelangan tangannya.

Let Me Freeze These Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang