Menarinya terhenti, berlari
berteduh sebentar dari air hujan hati,
jatuh dari sepasang awan hitam putih
lepaskan lelah dalam hati
tapi jangan pula kau terhentiMencarinya mentari, yang hilangnya membuatkan dunia kelam seketika,
lalu bangkitnya rembulan memantul cahaya,
menyinari samar samar malam gelita,
yang buatkan hati semalam membenci derita.Datangnya kembali membawa lagi sebuah sinar harapan,
memperjuang langkah yang menanggung beratnya perasaan.
Berdiri lagi menanti, terbitnya semula sinar kemungkinan,
dan berbekal sebuah pengembaraan satu arah tujuan.
Tentangan dan rintangan yang berjaya kita langkah, tinggalkan yang semalam.Pertaruhan hidup yang kian menjadi
membuatkan yang kuat merasa letih
membuatkan yang lemah merasa mati
membuatkan yang yakin merasa sangsiBermimpi lagi sendiri melayang tinggi,
dibuai angan yang hampir pergi
menuai hasil yang bakal diraih
menjulang tinggi kemenangan diriMalam pun kan berganti siang
mendung kan berlalu, kembali terang
pantulan cahaya dari bulan dan bintang
kian menghilang diterpa sinaran terangBegitulah mentari yang membekal sinar harapan.
Bila terhalang disinarkan pelangi angan
Bila tenggelam disiar pula pemandangan
Bila menghilang dikirimkannya bulanTetaplah berdiri dengan harapan
bila kelam berhenti seketika
tetapkan langkah melawan
biar kejayaan mendiamkan mereka.-Benji Alforock
YOU ARE READING
Rintihan Sanubari
PoetryBerontak jiwa kadang tanpa hadirnya suara, kadang pula tanpa susun kata yang teratur. Dari riak wajah pasti terpampang senyum mesra, padahal jiwanya koyak dek kata yang tak mampu ditutur. -Benji Alforock