Air mata,
Tanpa sedar mengalir bersahaja.
Sendu tangisan jiwa yang merana, mungkin sudah lelah menyimpan duka.
Ditinggalkan tanpa sepatah bicara, jiwa musnah dibadai gelora.Hidup.. masih bernafas tapi kosong jiwanya, umpama berada di ruang dan waktu beku sendirian.
Angan bahagia hilang cahaya, hening suram malam jadi peneman.
Semua terjadi tanpa tanda, seketika tadi gembira tawa bersama.
Tanpa amaran kini sendiri sunyi berduka, janji yang dulu penuh makna mungkin sudah lupa.Bisikan kata-kata cinta tak lagi berharga, kuntuman bunga terbang dibawa hembusan bayu senja.
Awan mendung menjadi pengganti sang bunga, setia meneman melihat perginya duka senja.Mekarnya cukup indah mewarna, tapi sayangnya cuma sementara.
-Benji Alforock
YOU ARE READING
Rintihan Sanubari
PoetryBerontak jiwa kadang tanpa hadirnya suara, kadang pula tanpa susun kata yang teratur. Dari riak wajah pasti terpampang senyum mesra, padahal jiwanya koyak dek kata yang tak mampu ditutur. -Benji Alforock