18: Bisikan Rindu

3 0 0
                                    

Saat semua yang dulu pernah menjadi separuh jiwa, terlerai dari genggaman terhapus segala warna.
Dan ketika cahaya mentari hilang disebalik gunung, menyisakan awan jingga keemasan. dan suram malam menyapa dari celahan pokok membawa suara hutan.

Terdengar bisikan rindu meronta, merintih jiwa yang lara. Tatkala takdir pertemuan kita yang tak akan lebih dari batas persinggahan. Aku merayu pada Tuhan agar membuka pintu hatimu untuk tetap bersama ku.

Bayu malam dingin mengusap lembut tubuh ku, mungkin cuba membawa pergi rasa sayu, mungkin cuba memujuk aku. Cahaya bintang berkelipan, mengingatkan aku pada dirimu. Sungguh dirimu bagai bintang, yang hanya bisa ku puja dari jauh.

Pernah ku salahkan semuanya pada waktu, andai saja kita bertemu pada waktu yang tepat. Tapi aku sedar, tidak ada waktu yang tepat, waktu cuma waktu.

Jadi aku salahkan semuanya pada aku.
terlalu menaruh kasih pada kamu,
terjatuh terlalu dalam untuk kamu.

Rintihan SanubariWhere stories live. Discover now