28. Minuman beracun

573 24 3
                                    

"Sebelum nya minuman apa yang di minum pasien?" Tanya Dokter
"Botol ini" Ariel menyodorkan botol minuman yang tadi diberikan Zhia

"Sepertinya air ini mengandung banyak zat berbahaya. Karena pasien terlihat menelan banyak timah dan kaporit" Jelas Dokter

"Jadi di air ini itu ada banyak kandungan timah dan kaporit nya? Kok bisa?!" Pekik Ariel
"Sepertinya di campur sebelum diminum" jawab Dokter

"Tapi keadaannya gapapa?" Tanya Ariel
"Iya kami sudah memberikan vitamin dalam infus" jawab Dokter
"Untung langsung dibawa kesini. Sebelum ada kerusakan organ atau jaringan dalam tubuh pasien dikarenakan timah dan kaporit yang tinggi" Kata dokter lagi

"Tapi dia harus dirawat dok?" Tanya Ariel
"Bisa pulang tapi dengan catatan dirumah harus juga pakai infus vitamin untuk menetralisir timah dan kaporit nya" jawab dokter

Arie mengangguk
Dokter itu pergi. Menyisakan Ariel yang sangat sangat menyesali perbuatan nya.

Harusnya gue percaya sama Gita. Batin Ariel
"Gue harus cari tau, latar belakang Zhia ngelakuin semua ini" Ariel mengepal kan tangan nya

Ceklek!
Ariel membuka pintu ruang inap milik Gita
"Ta" Panggil Ariel saat sudah duduk disamping kasur Gita

Gadis itu tak bergeming walaupun tentu saja dia sudah sadar.

"Taa" Panggil Ariel lagi berharap Gita mau menjawab panggilan nya.
Namun tetap saja dia tak menoleh atau membuka suara nya sedikit saja.

Air bening keluar dari sudut mata Gita.
Sakit rasanya saat orang yang kamu cintai tidak pernah percaya dengan apa yang kamu katakan.

Bahkan! Membela perempuan yang ingin menghancurkan hubungan mereka!

"Jangan nangis" Bisik Ariel menghapus air mata Gita
"Aku ga tau harus gimana lagi buat hadapin kamu" Ujar Gita
"Aku capek" Katanya lagi

"Ta, aku minta maaf. Aku tau aku salah tapi aku mohon jangan cuma karena ini kita ga barengan lagi" Mohon Ariel

Bucin banget asw -Author

"Dua kali Ril. Ga hanya sekali kamu bela Zhia. Kemarin baru janji ga belain siapa siapa lagi" Balas Gita

"Janji itu untuk ditepati. Kalau di ingkari ya gausah buat janji" Omel Gita
"Maaf" Ariel menunduk

"Iya aku salah!"
Plakkk! Ariel menampar kuat pipinya sendiri
"Aku bukan cowok yang berguna"
Plakkkk! Lagi lagi dia menampar pipinya sendiri

"Aku ga pantes buat perempuan baik kaya kamu"
Plakkk!! Untuk ketiga kalinya lelaki itu menampar wajahnya sendiri.
Hingga memerah dikedua pipinya

"Stop!" Pekik Gita
"Jangan tampar diri kamu lagi" Gita memegang kedua pipi Ariel yang merah

Diusap nya dengan lembut. Sampai Ariel tak tahan lagi untuk tidak memeluk gadis itu.
Brrrukk

Ariel memeluk Gita yang terbaring
"Jangan tinggalin aku" Bisik Ariel dengan nada sendu

"Ga akan" Bisik Gita seraya mengelus elus rambut Ariel
"Maaf" Kata Ariel lagi dan tak melepaskan pelukan nya

"Iya. Lagi lagi aku maafin kamu. Walaupun rasanya sakit banget sihh" Jawab Gita
Ariel melepaskan pelukan nya

"Jadi ga ikhlas maafin nya?" Tanya Ariel
"Ikhlas. Ya namanya juga cewek. Kalo udah bucin kan goblok nya sampe tulang" Senyum Gita

"Jadi aku maafin kamu deh yang brengsek ini" katanya lagi

Ceklek!
Pintu kamar Gita di buka.
"Gitaaaaa!!! Kenapa lagi sihh?!" Pekik Monica
"Jangan berisik" tegur Ariel

Monica langsung menutup mulutnya rapat rapat
"Gapapa" jawab Gita
"Kak Kiki, Ka Daniel sama ka Farhan udah jelasin ke kita" Ujar Siska yang baru saja masuk bersama Vivi

"Itu cewek kok uler banget ya" Sindir Vivi
"Maksudnya?" Tanya Gita
"Cewek uler goblok" Jawab Siska

"Temen temen gue diluar?" Tanya Ariel
Ketiga perempuan itu mengangguk
"Ada Zhia?" Tanya Ariel lagi
Dan Ketiga perempuan itu pun juga mengangguk

Ariel keluar. Meninggalkan Gita bersama teman teman nya.
"Pasti Aril mau cincang tuh si Zhia kupret" Monica mengepal ngepal tangan nya

***
"Gue cuma mau tau. Latar belakang lo ngelakuin ini apa? Mau ngeracunin gue?" Tanya Ariel dingin saat berada di Rooftop rumah sakit

"Latar belakang? Iseng" Jawab Zhia santai yang di pegangi oleh Kiki dan Daniel
Sementara Farhan hanya sibuk meminum teh botol berwujud kotak yang tadi dia beli

"Iseng? Lo pikir gue bego?!! Jawab!" Bentak Ariel
Membuat Nyali Zhia cukup menciut untuk saat ini

Tapi gadis itu tak gentar. Dan tetap menyembunyikan latar belakang nya melakukan aksi terkutuk ini.

"Pilihan lo sekarang cuma dua" Ariel menatap marah ke arah Gita
"Apa!" Tantang nya

"Lo ngaku dan gue biarin lo hidup. Atau..." Ariel semakin memincingkan tatapan nya
"Atau tirai 3!" Pekik Farhan

"Atau lo gue bacok" Ariel menunjuk Farhan dengan geram

"Atau... Lo gue jatohin dari atap ini" Ariel menaikkan Alisnya
Memberi kode kepada Kiki dan Daniel untuk menggiring Zhia ke pinggir atap

"Kak mau bunuh aku disini? Hahaha! Emang berani? Di tangkep polisi iya!" Pekik Zhia sepertinya gadis itu tak tau dimana kedudukan keluarga Bramasta

"Lo liat gedung itu? Gedung itu, dan yang itu, sama yang itu" Ariel menunjuk beberapa gedung tinggi yang berdiri kokoh

"Liat lah" Jawab Zhia remeh
"Itu gedung punya Bramasta Group. Alias keluarga gue. Bukan hanya disini. Gedung gedung itu juga ada di luar daerah bahkan luar negeri" jelas Ariel

"Iya terrruuuss?" Tanya Zhia masih tidak serius
"Gue adalah pewaris nya. Otomatis. Kalo gue bunuh elo. Duit duit gue bisa nutup rapat rapat kasus lo" Senyum Ariel

Zhia meneguk saliva nya dengan kasar
"Atau yang lebih baik selain kematian lo adalah..." Ariel berfikir

"Lo gue tuntut atas ke pengadilan. Toh gue punya bukti dan saksi. Dan gue juga bisa buat hukuman seberat berat nya ke elo. 2 tahun penjara? 10 tahun? 20 tahun? Atau seumur hidup? Hancur deh masa depan lo!!" Ancam Ariel

"Aaaaaa!!!! Ampuuunnn kakk!! Ampuuunnn!!! Plisss!! Aku ga mau mati tanpa diadili!! Atau di penjara seumur hiduupp" Tangis Zhia pecah

"Ya terus lo tinggal ngaku kenapa lo lakuin ini! Cewek tuh ribet banget sih" Ariel memutar malas bola matanya.

"Kalo aku ngaku nanti aku dan mama aku jadi gelandangan kak!! Kalo aku ga ngaku nanti kakak tuntut aku atau penjarain aku seumur hidup" Tangis nya

"Dengan lo ngaku kayak gitu. Udah jelas semua nya menurut gue. Makasih" Ariel berjalan pergi

"Simpen dulu" Ariel berbisik kepada Kiki

I'm a Playgirl [Complited]Where stories live. Discover now