part 18

103 5 0
                                    

Kembali dari minum teh, Jin Hyuk membahas soal lukisan yang Soo Hyun di Sokcho itu, apa sudah diterima?

"Sudah diurus." jawab Soo Hyun

"Syukurlah, Ibu mengalami banyak kesulitan karenanya. Aku tidak akrab dengan seni atau lukisan. Ada pameran lukisan terkenal di lingkunganku dan aku juga senang karenanya." ucap Jin Hyuk

"Ada galeri seni di sana?" tanya Soo hyun

"Ya. Ada lukisan artis terkenal era '40-an dan lukisan lanskap seniman asing yang tidak kukenal. Aku mampir ke sana tiap ada waktu." jawab Jin Hyuk

"Aku tahu semua galeri seni. Apa lokasinya di Hongjae-dong?" tanya Soo Hyun

"Ya." jawab Jin Hyuk

"Sepertinya kamu bohong. Apa nama galeri seni itu? Bukankah maksudmu galeri seni di Buam-dong?" tanya Soo Hyun

"Benar-benar di areaku dan aku pertaruhkan namaku sebagai pemandu Hongjae-dong." jawab Jin Hyuk

"Kenapa nama panggilanmu banyak sekali? Sebelumnya penggali Hongjae-dong, sekarang pemandu?" tanya Soo Hyun

"Kalau nanti Ibu berkunjung, akan kuantarkan ke galeri itu." ucap Jin Hyuk

Jin Hyuk menunjuk stasiun kereta bawah tanan di depan, ia meminta Soo Hyun menurunkannya disana.
Soo Hyun akan membahas mengenai kantor sebelum Jin Hyuk turun tapi Jin Hyuk memotongnya. 

"Daepyonim. Keadaan sudah begini, akan lebih aneh kalau kita terlihat canggung. Mulai besok, kita harus lebih akrab lagi." ucap Jin Hyuk

"Perusahaan bukan tempat bersantai." kata Soo Hyun

"Aku tidak terlalu bodoh untuk langsung bicara santai dengan Noona." ucap Jin Hyuk

So Hyun malah tersenyum dan Jin Hyuk heran, memangnya itu lucu? Kalau ia memanggil Soo Hyun Noona? 

"Ya, lucu." jawab Soo Hyun

Mereka sampai di depan pintu stasiun dan Jin Hyuk menyuruh Soo Hyun menghubunginya jika ingin berkunjung ke galeri seni itu. 

Jin Hyuk akan menuliskan nomornya lagi karena yakin Soo Hyun sudah menghapus foto nomornya tapi Soo Hyun malah sudah menghafal nomor Jin Hyuk. 

Soo Hyun: Aku ingat karena kamu menulisnya di telapak tanganku dan aku cukup cerdas.

Jin Hyuk: Hebat. Tapi kenapa tidak pernah mengirimiku pesan?

Soo Hyun: Tidak ada alasannya.

Jin Hyuk: Ibu punya nomorku, kenapa tidak memberiku nomor Ibu?

Soo Hyun: Kapan aku memintanya? Kamu sendiri yang menuliskannya, Jin Hyuk.

Jin Hyuk: Sepertinya kita jadi lebih akrab karena Ibu memanggil namaku.

Soo Hyun: Kamu tidak mau turun?

Jin Hyuk: Aku akan berhenti bercanda lagian aku hanya berusaha menghibur karena kejadian hari ini.

Soo Hyun: Aku tidak takut karena aku sudah lalui lebih banyak dibanding yang kamu tahu.

Jin Hyuk: Kutegaskan, semuanya tidak masalah jika Ibu tersenyum. Ibu adalah Presdir Hotel Donghwa, putri Anggota Kongres Cha dan mantan menantu Grup Taegyeong. Oleh karena itu aku harus memperlakukan Ibu dengan hormat.

Soo Hyun: Tidak perlu.

Jin Hyuk: Benar sekali kita tidak perlu seformal itu.

Soo Hyun: "Kita" lagi. Sudah kubilang jangan ucapkan itu.

[End] Encounter √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang