Part 16

373 22 0
                                    

Definisi hari Minggu bagi Thalia yang seharusnya beristirahat seharian di rumah kini berubah total. Pasalnya, tanpa di undang dan tanpa ada pemberitahuan, dua sahabat karibnya mengunjungi Thalia pada saat matahari belum sepenuhnya muncul.

Apa mereka tidak mengerti bahwa Thalia sedang lelah karena menghabiskan malam Minggu yang panjang bersama Jhonson dan jangan lupakan Kevin yang selalu menguntit di belakang.

Namun biarlah, hanya mereka bertiga yang tahu karena mereka yang menjalaninya. Jika diceritakan pada Miya dan Loli tentu mereka tidak akan mempercayainya. Sosok Jhonson yang terkenal gamers sejati bisa menyempatkan waktunya hanya untuk pergi ke pasar malam yang di penuhi orang berlalu lalang.

Sempat menolak beberapa kali ajakan mereka, Thalia akhirnya pasrah ketika mereka mengancam akan mengubah kamar Thalia seperti kapal pecah. Tentu saja Thalia langsung berdiri dan bergegas masuk ke dalam bilik kamar mandi yang di sediakan didalam kamarnya.

Membereskan kamar adalah hal yang paling dihindari oleh Thalia, apalagi jika kamar itu sangat berantakan. Maka dari itu salah satu cara untuk menghindarinya yaitu dengan cara tidak membuat kamarnya berantakan, sebisa mungkin kamar Thalia terlihat rapi.

Orang awam mungkin melihatnya sebagai perempuan yang cinta kebersihan dan kerapihan, ya Thalia bisa dibilang juga begitu. Namun mereka tidak tahu bahwa sebenarnya dia itu sedikit jorok.

Meskipun kamarnya terlihat rapi, tapi di sisi pojok dekat kamar mandi, cucian kotor menumpuk sampai tak bisa tertampung lagi oleh tempatnya.

"Ish Thalia, lo jorok banget sih. Kamar lo emang bersih, tapi pakaian kotor lo udah numpuk parah. Cuci kali ih!" Miya berkomentar ketika tak sengaja melihat tumpukan itu ketika sedang berjalan menghampiri Thalia di kamar mandi.

"Lagi males nyuci gue, nanti aja minggu depan," sahut Thalia dari bilik kamar mandi.

Lima menit berlalu akhirnya Thalia keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian rapi, dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan lari pagi atau sekedar jogging di kawasan Gelora Bung Karno. Maka dari itu dia memakai atasan kaos lengan pendek berwarna biru cerah dan juga celana olahraga berwarna navy.

"Kapan lo bawa baju ke dalam, perasaan tadi lo nggak bawa apa-apa deh?" tanya Lolita heran ketika dia melihat Thalia keluar kamar mandi sudah dengan berpakaian rapi.

"Lo lupa kalau kamar mandi gue itu plus ruang ganti? Apa lagi nggak liat di kamar gue nggak ada lemari pakaian?" tanya Thalia balik.

"Lah terus itu lemari apaan?" Lolita menunjuk sebuah lemari sedang di pojok dekat jendela kamar.

"Itu tuh isinya buku Thalia semua, dari jaman TK sampai sekarang udah SMA," jelas Miya.

"Wah gue baru tahu kalau hobi lo selain nge-game itu ngumpulin buku bekas," kata Lolita sambil mendekati lemari itu.

"Sengaja, siapa tau nanti gue tiba-tiba butuh atau kangen masa-masa itu. Bisa juga kan nanti adik kelas ada yang butuh," tutur Thalia sambil berjalan mendekati meja rias dan membuka laci bagian bawah untuk mengambil handuk kecil yang sudah dia simpan rapi.

"Udah ah, ini udah mau muncul mataharinya."

"Jangan salahin gue ya, kalian aja yang nggak bilang-bilang kalau mau jogging."

"Bukan gue juga ya yang bikin acara. Itu tuh nona Lolita yang semalem tiba-tiba nelepon pengen jogging."

"Hehe, sorry. Gue juga sebenarnya udah nelepon lo kok Tha, tapi nggak nyambung terus. Gue coba lagi tetep aja nggak nyambung, akhirnya kita inisiatif buat datang langsung aja ke rumah lo."

"Semalem kayaknya hp gue lowbat deh, lupa gue charger."

"Terserah deh ya, pokoknya sekarang berangkat. Kalau nggak gue mau pulang lagi aja, kelamaan tau nggak nunggu disini udah setengah jam."

Gamers Couple [Slow Update]Where stories live. Discover now