Malam hari di sebuah rumah, seorang anak kecil memeluk sebuah boneka sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar dan berteriak...
" Om...!!! Om I'am...!!! Buka pintunya om...!!! Om...!!! Celi takut om bobok sendilian....!!! "
Cerisha terus menerus memanggil Irham dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Irham. Irham sangat kesal sekali mendengarnya. Dengan sangat terpaksa Irham bangkit dari tempat tidurnya, berjalan menuju pintu, membuka pintu kamarnya dan langsung berkata...
" Loe apaan sih Cer ketuk-ketuk pintu kamar gue dan teriak-teriak malam-malam gini? "
" Loe? Gue? Om kok suka banget ngomong loe gue sama Celi. Memang itu altinya apaan sih om? "
" Loe itu kamu, gue itu aku. "
" Oh gitu. Om, gue bobok di kamal loe ya om? "
" Apa? "
" Loe kok nggak dengal sih om apa yang tadi gue omongin sama loe? Tadi gue bilang, gue bobok di kamal loe ya om? Boleh ya om? Please...!!! "
Tiba-tiba Irham menggaruk-garuk kepalanya sendiri sambil berbicara di dalam hati...
" Kenapa terdengar sangat aneh ya saat dia ngomong loe gue sama aku? Apa karena dia masih kecil dan tidak seumuran sama aku? "
Cerisha mendongakkan kepalanya dan menatap wajah Irham. Tiba-tiba Cerisha menarik-narik tangan Irham dan berkata...
" Om, loe kok diam aja sih? Gue boleh kan bobok sama loe kan om? "
Irham duduk berjongkong, memegang kedua bahu Cerisha dan berkata...
" Ceri, mulai sekarang jangan panggil loe gue lagi ya? "
" Memangnya kenapa om? "
" Nggak apa-apa. Terus, kamu juga jangan panggil om ya? Panggil kakak aja, kak Irham. Ngerti? "
" Iya kak I'am. Celi ngelti. "
" Nama kakak bukan I'am, Ceri...!!! Tapi Irham...!!! "
" Celi nggak bisa ngomong L(R) kak. Lagian susah Il...ham. Jadi I'am aja ya kak? "
" Iya deh. Ya udah sana, masuk ke dalam kamar kamu dan tidur...!!! Ini udah malam...!!! "
" Celi nggak mau bobok sendili kak...!!! Celi takut...!!! Lagi pula, Celi kan biasanya bobok sama bli Kevin."
" Mulai sekarang Ceri harus bobok sendiri ya? "
" Nggak mau...!!! Celi nggak mau bobok sendili...!!! Celi takut...!!! Mama...!!! Papa...!!! Celi mau pulang...!!! Hikh...hikh...hikh..."
Cerisha pun mulai menangis tersedu-sedu. Irham menghapus air mata Cerisha dan berkata...
" Cup...cup...cup...jangan nangis lagi ya cantik. Kamu boleh kok tidur di dalam kamar kakak. "
" Benelan? "
" Iya. "
" Kak I'am nggak bo'ong? "
" Iya Ceri cantik, kakak nggak bo'ong kok. "
" Asyik...!!! Sekalang, ayo kak kita bobok, Celi udah ngantuk. "
Ucap Cerisha sangat senang dan tersenyum bahagia sambil terus menerus menarik-narik tangan Irham masuk menuju ke dalam kamar Irham. Irham geleng-geleng kepala melihatnya dan berkata...
" Ceri sabar donk. "
Cerisha pun langsung naik ke atas ranjang, berbaring dan berkata...
" Ayo kak sini, bobok di samping Celi..."
Irham kembali menggaruk-garuk kepalanya sendiri dan berbicara di dalam hati...
" Aduh...kenapa nasib aku gini banget sih? Tidur malam-malam sama wanita dewasa sih oke banget, tapi...
tidur sama anak kecil...nggak banget...!!! "Tiba-tiba Cerisha berkata...
" Kakak...!!! Ayo kita bobok...!!! "
" Iya iya...!!! "
Irham pun naik ke atas ranjang dan langsung berbaring di samping Cerisha. Saat Irham sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Cerisha mengoyang-goyangkan tangan Irham sambil menatap wajah Irham. Irham yang melihatnya langsung berkata...
" Kenapa lagi Ceri? Kamu kenapa dari tadi belum bobok sih? Tadi katanya kamu ngantuk dan mau bobok. "
" Kak, Celi nggak bisa bobok sebelum dengal dongeng dulu. Biasanya tiap malam sebelum bobok, Celi dan bli Kevin selalu dibacain dongeng dulu sama mama atau papa. "
" What? "
YOU ARE READING
Pengantin Kecil (1-24 End).
Romance" Pi, mi, calon istri Irham janda anak 2? " " Bukan. " " Alhamdullilah. " " Wanita yang kamu kira janda anak dua itu adalah calon ibu mertua kamu. " " Mak...sud papi? " " Kamu menikah sama anak perempuannya. Anak perempuan yang pakai kebaya putih da...