Part 18

5.7K 234 1
                                    

Keesokkan harinya...

Di minggu siang Irham dan Cerisha pergi ke rumah orang tua angkat Irham. Mereka berempat duduk di ruang keluarga. Dengan sangat hati-hati Irham berkata...

" Pi, mi, Irham dan Cerisha minta izin sama papi dan mami. "

" Izin apaan? Cerai? "

" Kamu ngapain minta izin sih Ham sama mami dan papi? Kalau kamu mau cerai, ya cerai aja. "

Ucap papi dan mami Irham dengan ketus. Cerisha sangat kaget sekali mendengarnya. Irham pun kembali berkata dengan sangat hati-hati...

" Bukan cerai kok pi, mi. Irham dan Cerisha memutuskan untuk menikah secara resmi. "

" Apa? Menikah secara resmi? Sama anak penipu ini? Nggak nggak nggak, kamu nggak boleh menikah secara resmi sama dia...!!! "

" Iya Ham, kamu ngapain harus menikah secara resmi sama dia? Bukankah mami dan papi selalu bilang sama kamu buat secepatnya menceraikan dia dan menjadikannya janda muda. "

" A...apa? "

Ucap Cerisha sangat kaget sekali mendengarnya. Tanpa Cerisha sadari air mata jatuh di kedua pipinya. Mami dan papi Irham yang melihatnya langsung berkata...

" Ngapain kamu nangis? Apa kamu mau menipu kita semua dengan air mata buaya kamu itu? "

" Kamu dan kedua orang tua kamu itu sama saja, penipu...!!! "

" Mi, pi, please jangan bicara seperti itu sama Ceri. "

" Kenapa? Kamu nggak suka? "

" I...iya pi. "

" Irham, sekarang juga kamu ceraikan Ceri di hadapan mami dan papi...!!! "

" Apa? "
Ucap Irham dan Cerisha bersamaan dengan sangat kaget saat mendengar nya.

" Besok kamu ikut mami dan papi bertemu dengan anak rekan bisnis kita berdua dan kamu harus mau kita jodohkan dengan Shasha dan menikah dengan Shasha. "

" Apa? "

Ucap Irham dan Cerisha lagi-lagi bersamaan dengan sangat kaget. Cerisha pun langsung menangis tersedu-sedu. Irham yang melihatnya langsung berlutut di hadapan papi dan maminya. Dengan berlinangan air mata Irham berkata...

" Pi, mi, papi dan mami boleh menyuruh Irham apa saja meskipun Irham terkadang sama sekali tidak menyukainya. Papi dan mami juga boleh mengatur hidup Irham sesuka hati papi dan mami. Tapi Irham mohon pi, mi, Irham tidak mau menceraikan Ceri. Irham juga tidak mau di jodohkan dan menikah lagi dengan wanita lain. Istri Irham cuma satu pi, mi, istri Irham cuma Ceri dan Irham sangat menyayangi dan mencintai Ceri, pi, mi. "

" Cukup Irham...!!! Jangan menangis seperti seorang wanita...!!! Kami berdua juga tidak perduli dengan keinginan kamu...!!! Pokoknya kamu harus menceraikan Ceri sekarang juga dan menikah kembali dengan Shasha secara resmi dan bukan nikah sirih seperti dulu...!!! "

Cerisha ikut berlutut di hadapan papi dan mami Irham, menangis tersedu-sedu dan berkata...

" Papi, mami, jangan suruh lagi kak I'am buat menceraikan Ceri. Jangan suruh kak I'am untuk menikah dengan wanita lain. Jangan pisahkan Ceri dan kak I'am. Ceri sangat menyayangi dan mencintai kak I'am. Ceri minta maaf sama papi dan mami atas semua kesalahan yang di lakukan oleh kedua orang tua Ceri. Ceri janji, setelah Ceri kerja nanti dan punya uang, Ceri akan bayar semua hutang-hutang kedua orang tua Ceri sama papi dan mami. " 

" Oh gitu...!!! Sekalian kamu bayar semua hutang-hutang kamu sama keluarga ini. "

" Apa? Hutang Ceri? "
Ucap Cerisha sangat kaget. Irham pun langsung berkata...

" Pi, mi, Ceri hutang apa sama papi dan mami? "

" Hutang semua biaya sekolah dan biaya hidup dia selama di rumah kamu selama 12 tahun. "

" Tapi mi, yang bayar biaya sekolah dan biaya hidup Ceri selama 12 tahun ini kan Irham. "

" Tapi uang yang kamu hasilkan itu berasal dari perusahaan papi dan mami...!!! Iyakan...?!?! "







Pengantin Kecil (1-24 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang