Part 5

7.2K 333 4
                                    

1 tahun kemudian...

Saat Irham baru pulang dari kerja, tiba-tiba Cerisha berlari-lari ke arah Irham dan berkata...

" Kak I'am, tadi ulangan Matematika Ceri dapat nilai 100. Ceri hebat kan kak? Ceri pintar kan kak? "

Ucap Cerisha tersenyum bahagia. Irham yang mendengarnya tersenyum pada Cerisha dan berkata...

" Iya, si ompong Ceri memang hebat dan pintar. "

" Ompong? "

Ucap Cerisha kaget dan tersadar. Cerisha pun langsung cepat-cepat menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Irham yang melihatnya kembali tersenyum dan berkata...

" Kenapa ompongnya ditutupin sih cantik? Malu sama kak I'am ya? "

" Hm. "

" Kenapa harus malu sih? Wajar lah kalau satu persatu gigi susu kamu itu patah dan jadi ompong. Anak SD seumuran kamu itu memang gitu. Teman-teman kamu juga pasti banyak kan yang giginya ompong seperti kamu? "

" Iya sih kak. Tapi kenapa gigi kak I'am nggak pernah patah-patah? Ceri juga nggak pernah lihat kak I'am jadi ompong seperti Ceri dan teman-teman Ceri. "

" Ya jangan donk cantik. Gigi kak I'am nggak boleh patah. Kak I'am juga nggak boleh jadi ompong. "

" Kenapa kak, nanti kak I'am jadi jelek ya? "

" Iya. Lagian, kalau kita udah gede', gigi kita yang udah patah, nggak akan bisa tumbuh lagi. Kita akan terus-terusan ompong sampai kita meninggal dunia. "

" Kok gitu sih kak? "

" Memang begitu? Gigi kita itu tumbuhnya 2 kali, saat umur kita kira-kira kurang lebih 1 tahun dan saat gigi kita yang patah saat SD seperti kamu ini tumbuh kembali. Jadi, kita harus jaga dan rawat gigi kita baik-baik. Ceri ngerti kan? "

" Iya kak. "
___________________

1 tahun kemudian...

Ceri berjalan menuju meja makan sambil tangan kanannya berada beberapa sentimeter di depan dada kirinya. Irham yang melihatnya langsung berkata...

" Kamu ngapain tutupin dada kiri kamu dengan tangan kanan kamu seperti itu sih Cer? Kamu kan pakai baju. Apa jangan-jangan terjadi sesuatu sama dada kiri kamu itu? "

" Iya kak, dada kiri Ceri sakit. "

Ucap Ceri langsung duduk di kursi meja makan. Irham yang mendengarnya langsung panik dan berkata...

" Sakit? Sakit gimana? Apa kamu tadi di sekolah terjatuh dan dada kiri kamu itu mengenai sesuatu? "

" Nggak kok kak. Tapi 1 Minggu ini, dada kiri Ceri suka sakit saat tersenggol. Kalau dada kanan sih nggak. "

" Ya udah deh, pulang sekolah besok, kakak akan temani kamu ke rumah sakit. Nanti biar dada kiri kamu itu di periksa sama dokter. Kamu mau
kan? " 

" Iya kak. "

Tiba-tiba pembantu Irham berkata...

" Mas Irham, kayaknya mbak Ceri nggak perlu di bawa ke dokter deh mas. "

" Kok gitu bik? "

" Sepertinya buah dada bagian kiri mbak Ceri itu baru tumbuh mas. "

" What...?!?! "

Ucap Irham sangat kaget. Pembantu Irham pun kembali berkata...

" Iya mas. Semua perempuan seumuran mbak Ceri itu memang seperti itu. Buah dadanya satu persatu tumbuh. Saat buah dadanya yang baru tumbuh itu tersenggol, rasanya sakit banget mas. "

" Bik, selesai makan malam nanti, tolong jelasin semuanya sama Ceri ya bik? "

" Iya mas. "

Irham dan Cerisha pun makan malam bersama-sama. Selesai makan malam, pembantu Irham menjelaskan semuanya pada Cerisha sampai Cerisha mengerti. Saat Cerisha menemui Irham kembali, Irham pun langsung berkata...

" Ceri udah dengar semua kan penjelasan dari bik Asih tentang dada Ceri? "

" Iya kak. "

" Berarti mulai malam ini, Ceri nggak boleh lagi ya tidur sama kak I'am? Ceri nggak mau kan saat kita berdua tidur bersama tiba-tiba kakak nggak sengaja menyenggol dada kiri Ceri? Lagi pula Ceri nggak takut lagi kan tidur sendirian? "

" Iya kak. "


Pengantin Kecil (1-24 End).Onde histórias criam vida. Descubra agora