6

25K 3.7K 874
                                    

Kau menutupi mataku
Kau menutupi kebenaran

Ting Tong

Suara bel dari pintu depan membuat Haechan mengalihkan pandangannya. Dirinya sedang menonton televisi sesuai dengan apa yang Taeyong suruh tadi.

Bangkit dari sofa, Haechan melangkah ke sumber suara.

Ting Tong

"Astaga, sabar!" Gerutu Haechan, apa seseorang di depan sana begitu buru-buru?

Tangan Haechan meraih kenop pintu, lalu membukanya perlahan.

"What the—"

"Selamat sore, Lee." Dino menyapa dengan suara riang yang dibuat-buat.

"Apa yang kau lakukan disini hewan purba?!" Suara Haechan meninggi kala berbicara dengan Dino. Entah, ia selalu kesal jika berhadapan dengan adik dari kekasih Taeyong itu.

"Mark merindukanmu."

Mark yang sedari tadi tak bersuara lantas melotot kaget, "Apa-apaan?!"

Oh, Haechan tidak menyadari ada sosok lain selain Dino. "Maaf Mark, aku tak melihatmu." Ucapnya sesal, "Cih, giliran berbicara dengan Mark saja lembut." Cibir Dino.

"Diam kau sialan." Delikan tajam Haechan lemparkan pada Dino, "Ayo, masuk." Ucapnya saat merasa mereka terlalu lama mengobrol di luar.

Ketiganya duduk di sofa tempat Haechan menonton televisi tadi, karena penasaran Haechan membuka suara. "Ada perlu apa?"

Dino dan Mark saling pandang sebelum salah satu dari mereka membuka suara, "Kemarin kau pingsan, benar?" Mark bertanya.

Haechan mengangguk kaku, "Kenapa?" Dino menggaruk tengkuknya canggung, "..kami—ah tidak, Mark ingin mengetahui sesuatu soal kejadian kemarin."

Mark menatap wajah Haechan yang terlihat terkejut, "Aku hanya penasaran, tak perlu curiga."

"Aku hanya pingsan karena terlalu lama berendam kemarin." Tukas Haechan, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Lagipula sekarang ia sudah siuman, jadi kenapa dua bocah dihadapannya sangat penasaran?

Mark menatap dingin wajah Haechan, "Apa yang kau lakukan sebelum pergi mandi dan menunggu Taeyong." Suaranya terdengar dingin.

Dino menatap Mark yang berada disampingnya.

Here we go—Sisi Mark yang lain sudah muncul.

"A-aku.." Sial, kenapa Haechan menjadi gugup?

"Apa kau men—"

"Haechan ayo—" Taeyong datang dengan wajah terkejut, "Oh, kau tak bilang kita kedatangan tamu?" Ia menghampiri ketiganya, lalu tersenyum hangat. "Aku baru saja selesai memasak, apa kalian lapar?"

Ketiganya bereaksi secara berbeda, Dino mengangguk semangat, sedangkan Mark hanya terdiam tanpa menjawab.

Haechan sendiri hanya ternganga karena ucapannya terpotong. "Err.. Hyung.. bisakah kita makan nanti saja?" Tanya Haechan pelan, ia terlanjur larut dalam pertanyaan Mark.

Taeyong mengernyit, namun sesaat kemudian mengangguk sambil tersenyum. "Ada yang ingin kalian bicarakan ya? Baiklah, ambil waktu kalian. Jika butuh sesuatu panggil saja aku." Taeyong mengusak rambut Haechan. Lalu beranjak dari hadapan ketiganya.

"Aish padahal aku lapar." Gumam Dino kecewa, "..oke, lanjutkan."

Tatapan ketiganya kembali serius, Mark menghela nafas saat sesuatu datang ke pikirannya.

Obsession ✔Where stories live. Discover now