12

19.2K 2.8K 444
                                    

Panca indera fokus pada hal itu
Kau masuk dan seenaknya mengaduk hatiku

"Mark.." Ketiga orang yang duduk di ruang tamu sontak menoleh saat suara seorang pria terdengar.

Mark berdiri, "Ada apa Dad?"

Lain halnya dengan Taeyong yang tiba-tiba mematung di tempat, matanya menatap lurus netra Kris.

"Dad?" Mark mengernyit saat melihat Kris yang saling tatap dengan Taeyong, "Hey.. kalian saling mengenal?"

"Paman.."



































"PAMAN.. HIKS.. PAMAN.. EOMMA DIMANA?!" Taeyong meraung histeris tatkala melihat rumahnya yang hancur berantakan, banyak darah yang bersimbah di lantai ruang utama.

Seorang pria di samping Taeyong hanya bisa terdiam sembari menggendong Haechan yang terisak di dadanya. "Taey.. Maafkan Paman.."

Taeyong menatapnya tajam, "KENAPA KAU TIDAK MELINDUNGI MEREKA?" Taeyong berteriak di hadapannya, "JIKA KAU TAU KEDUA ORANG TUAKU AKAN DIBUNUH KENAPA KAU MENGAJAKKU PERGI?!"

"KENAPA PAMAN KRIS KENAPA?" Kedua tangan nya terkepal, "hiks.. kenapa..." Perlahan tubuhnya merosot hingga terduduk di lantai dingin, "..kenapa mereka meninggalkan ku.."

Kedua tangan mungil Taeyong menutupi wajahnya yang dibasahi air mata, "Yoonoh.. hiks.."

Taeyong mendongak, "Yoonoh dimana?!" Desaknya kembali, "Paman, Yoonoh ada dimana?" Taeyong menarik-narik kemeja Kris, "Katakan padaku bahwa ia baik-baik saja!"

Kris menatap sendu wajah Taeyong, Haechan masih terisak, "..aku.."

"Yoonoh-ku!" Taeyong kembali terisak kencang, "Dimana dia? Aku ingin bertemu Yoonoh!"

"Taeyong.. tenanglah." Kris mencoba mengusap surai Taeyong, namun yang dj dapati nya malah delikan tajam si sulung Lee, "Tenang katamu?"

"KAU PIKIR KEHILANGAN KELUARGA ADALAH HAL SEPELE?" Taeyong berjalan tergesa menuju lantai dua; dimana kamar Yoonoh berada.

"TAE TUNGGU!"

Kris beranjak mengejar langkah Taeyong, beruntung tangannya dengan sigap menangkap bocah itu. "Diam disini kumohon." Kris memohon, "Yoonoh tidak ada disini." Mata Taeyong membola, "Baga—"

"Aku yang membunuhnya!" Kris berteriak.

Taeyong mematung, "Yoonoh sudah tidak ada! Mengerti lah Taeyong!"

Tak lama netra Kris berubah menjadi merah, tatapan nya menusuk hingga membuat Taeyong lemas. "Kau tak ingat semua ini, kau tak mengenalku. Hilanglah semua takdir terkutuk, biar aku yang menanggungnya." Kris berucap sedang matanya menyala tajam, "..hilanglah selamanya. Biarkan jiwa tak berdosa ini melupakannya." Ia memejamkan mata.

Perlahan tubuh Taeyong melemah, kedua matanya menutup seiring seluruh tubuhnya mati rasa. Diikuti Haechan yang pingsan di dekapan Kris.

"Aku tak mau kau membenci Yoonoh-ku."








































"TAEYONG HYUNG!" Haechan menjerit tatkala Taeyong pingsan di sebelahnya, membuat kedua lelaki lainnya tersentak.

"Tolong Mark!" Mark dengan sigap menghampiri Taeyong, sedangkan Kris masih berdiam di tempat. "Daddy jangan diam saja!" Mark berdecak, "MOMMY! TOLONG BAWAKAN MINYAK AROMA TERAPI." Ia berteriak, berharap Tiffany mendengar nya.

Obsession ✔Where stories live. Discover now