14

17.8K 2.6K 383
                                    

Aku sangat muak dan lelah dengan hal itu
Saat lampu menyala, ku harap kau pergi

"Daddy.." Rintihan Mark membuat Kris membolakan mata. Ia lantas menghampiri sang anak yang sudah tergeletak tak berdaya di samping ranjang.

Kris menopang tubuh Mark, membawanya bersandar pada ranjang. "Astaga, apa yang terjadi?!" Kris hampir saja berteriak jika saja ia tak ingat kalau istrinya masih tertidur di kamar.

Tidak mungkin ia membuat istrinya pingsan karena serangan panik. "Aku tak apa-apa, t-tolong Taeyong.. Hyung.." Suara Mark melemah, entah karena kelelahan atau karena darahnya yang mengalir terlampau banyak.

Pria Lee itu mengangkat tubuh Mark, membawanya ke atas ranjang. Ia lantas menutup tubuh Mark dengan selimut, "Bertahanlah sebentar, Daddy mohon." Ucapnya pelan sebelum beranjak dan menghampiri kedua sosok yang sedari tadi ia acuhkan.

Mata Kris yang semula hitam legam berubah warna dalam sekejap saat bertatapan langsung dengan si Pangeran Iblis. "Pergi dari sini." Suaranya rendah dalam keheningan, netra sebiru langit mendung. Tenggelam dalam kebencian yang ia bawa saat netra nya bertubrukan dengan milik Jaehyun.

Kekehan keluar dari bibir tebal Jaehyun, ia lantas menatap remeh sosok yang lebih tua. "Dengan senang hati, setelah kau mati di hadapanku." Tangan nya menghempaskan Taeyong yang berada di dekapannya.

Jaehyun melangkah maju, tangannya hendak terangkat namun ucapan Kris membuatnya terdiam.

"Apa yang berani kau lakukan pada Ayahmu?"

Mark ikut tersentak karena ucapan Kris.

Kris menatap dalam netra merah Jaehyun, "Apa yang mampus kau lakukan pada Daddy, Yoonoh?"

Kepala Jaehyun mulai berdenyut saat dirinya bersitatap dengan Kris, tangannya terangkat, mencengkeram pelan kepalanya yang terasa nyeri.

"Jadilah anak yang baik untuk Yoona dan Donghae nanti, arraseo?"

Sebuah suara kembali terdengar mengganggu pendengaran si pangeran iblis.

"Daddy tidak akan meninggalkanmu, Daddy hanya harus tinggal jauh darimu."

Sekelebat peristiwa berdatangan, terputar bagai sebuah film di kepala Jaehyun.

"Perlu kau tau, seseorang pernah mengutuk Grandma."

"Yoonoh." Kris berada tepat di hadapannya, "Berhentilah menjadi orang lain." Tangannya menyentuh kedua pundak Jaehyun, "Jangan mengikuti apa yang iblis itu katakan."

Jaehyun menatap Kris yang juga tengah menatapnya, "Aku tidak pernah mengikutinya."

Tangan Jaehyun terangkat, hendak melakukan sesuatu agar orang di hadapannya terdiam kaku. "Aku memang ingin, dan akan melakukan apa yang memang seharusnya kulakukan."

Sebelum tangannya melakukan hal lebih jauh, tubuhnya tiba-tiba tak dapat digerakkan barang sekalipun. Tangan nya yang terangkat perlahan turun dan terkepal di kedua sisi tubuhnya.

"Dengar Jung, kau pihak yang dikutuk. Tak perlu membawa orang lain yang bahkan tidak memiliki kesalahan apapun pada iblis sialan itu. Lepaskan Taeyong, atau ku buat kau membisu selamanya dengan seluruh tubuh membeku." Kris menatap tajam Jaehyun yang menggeram penuh amarah, kedua taring muncul di balik bibir pemuda Jung itu.

"Kau bukan siapa-siapa! Tidak berhak memerintahku yang jelas-jelas lebih berkuasa dibanding orang rendahan sepertimu." Jaehyun menggeram, matanya menyala merah namun tubuhnya tetap sulit digerakkan.

Obsession ✔Where stories live. Discover now