13

18.6K 2.8K 339
                                    

Saat aku tertidur dengan satu mata terbuka
Kau menembus tanpa suara bagaikan hantu

"Menginap saja disini, aku khawatir Taeyong Hyung pingsan lagi nanti. Kalian hanya tinggal berdua." Mark menyarankan, Taeyong baru saja tersadar dari pingsan nya sore tadi. Dan sekarang ia masih terlelap setelah Tiffany menyuapinya makanan.

Haechan terdiam sebentar, entah mengapa perasaan nya sedikit terganggu hari ini. Ia tidak ingin menginap, biarkan saja ia yang mengurus Hyung-nya nanti. Tapi hari sudah gelap, tidak mungkin jika ia membawa Taeyong pulang di malam hari. Itu berbahaya.

"Baiklah." Helaan nafas keluar dari bibirnya, mungkin ini yang terbaik.

Mark tersenyum tipis, ia lalu menunjuk salah satu pintu tepat di sebelah kamar yang Taeyong tempati. Keduanya sedang berbincang di lorong lantai dua rumah Mark. "Kau bisa tidur di sana."

Anggukan Haechan menjadi percakapan terakhir mereka, Haechan masuk ke kamar yang Mark tunjuk. Dan putra dari Kris itu mengurung diri di dalam kamar karena rasa kantuk mulai menguasainya.

•••

Sosok itu terdiam tepat di depan kamar Taeyong, bibirnya berdecak saat mendapati ruangan tersebut kosong tanpa ada si pemiliknya di dalam sana.

"Kemana perginya kucing kecil itu." Jaehyun mendengus, ini sudah malam. Tidak mungkin lelaki manis seperti Taeyong berkeliaran di luar rumah.

Ia lantas melesat masuk ke kamar sebelah Taeyong, dimana Haechan biasanya tidur. Namun nihil, adik dari lelaki yang diincarnya juga tak menampakkan diri.

Jaehyun mengusap wajah kasar, rencananya malam ini sedikit meleset karena Taeyong yang menghilang tanpa sebab.

Ia terduduk di tangga rumah Taeyong, menatap kosong objek di hadapannya.

Jaehyun tidak bisa memikirkan apa-apa. Tubuhnya masih lemas karena kejadian dirinya pingsan tadi siang, entah apa yang membuatnya pingsan—tapi tubuhnya seolah enggan digunakan untuk mengeluarkan kekuatan seperti biasanya setelah siuman tadi.

"Yoonoh." Nama itu kembali terngiang-ngiang di kepala Jaehyun, siapa sebenarnya bocah yang tadi siang ia impikan? Kenapa pula bocah itu dekat dengan Taeyong?

"Bisa-bisanya aku bermimpi setelah menjadi iblis." Jaehyun mengusap wajahnya kasar, ini rumit. Jaehyun tidak bisa berpikir jauh saat ini, menganalisa sosok asing dalam mimpinya saja sudah membuat kepalanya pening. Apalagi melacak keberadaan Taeyong yang mungkin berada di rumah Mark.

Tunggu—

"Got it!" Seru nya kencang, ia lantas berdiri. "Ada gunanya juga aku melamun."

Kekuatannya mulai berfungsi, yang harus ia lakukan sekarang adalah, "Melacak kediaman Lee Sialan Mark."

•••

Tap Tap Tap

Derap langkah dalam keheningan membuat Taeyong tersentak. Ia berusaha tetap tenang, tidak bergerak dalam posisinya sekarang.

Beberapa menit yang lalu ia memang sudah terbangun, namun saat melihat keadaan sudah gelap dari jendela yang belum di tutup. Taeyong berusaha kembali tidur karena rasa takut kembali menyergapnya.

Tubuhnya di balut oleh selimut hingga sebatas dada, matanya masih terpejam saat dirinya merasa ada seseorang yang berjalan mendekat.

Sret

Selimutnya ditarik ke bawah sampai sebagian tubuhnya tak tertutupi lagi. Taeyong mengernyit saat tiba-tiba merasakan paha bagian dalamnya disentuh perlahan.

Obsession ✔Where stories live. Discover now