KANAYA 3

87.3K 4.6K 205
                                    

"Quel di tempat kak Kana" segera Quelna menjawab pertanyaan papi nya.

Reynand menatap Vania.

"Vani ikut papi" Reynand mengangguk menjawab Vania.

"Quel sama Vani lanjut di sekolah Kana sama Rayhan" semua terkejut mendengar keputusan Reynand, bagaimana tidak? Quel dan Vania di satu sekolah?.

Sepertinya sekolah itu akan hancur.

Lagipula Quel dan Vani tidak pernah satu sekolah dari awal kedatangan Vania, ya bagaimana tidak? Quelna sangat membenci gadis itu.

"Ga!, Aku ga mau satu sekolah sama anak itu!" 

"Yasudah kamu cari sekolah lain, Vani akan tetap di sekolah Kana" quelna memandang terkejut ke arah Reynand, segitu nya kah Reynand menyayangi Vania?

Fiona merasa suasana memanas segera mengelus rambut quelna agar lebih tenang.

Quelna menepis tangan Fiona lalu mengangguk.

"Terserah, lagian juga percuma kan debat sama papi? Ujung ujung nya juga belain anak pungut itu!" 

"Riquelna!" Reynand sepertinya semakin hilang kesabaran mendengar kata terakhir dari Quelna.

"Emang gitu kan? Kapan papi belain quel ketimbang anak itu?"

"Dasar benalu!" Quelna segera berlalu menuju kamarnya, rasanya menyesakan.

Apa kata teman teman nya nanti dia satu sekolah dengan anak pungut itu?.

"Riquelna!!" Quelna tetap berlalu enggan menghentikan langkahnya walau mendengar ucapan ayahnya itu.

Rayvar bangkit terlebih dahulu, lalu berdiri di hadapan Kana ia menarik lengan Kana untuk segera naik ke atas, karena suasana nya terasa berubah.

Rayvar tidak ingin Kana kembali sakit nantinya.

Kana memasuki kamarnya lalu merebahkan dirinya di kasur queen size nya.

Cerita belum dimulai, Kana masih ada kesempatan untuk memilih jalan apa yang akan dia ambil.

Akra, pria itu idaman nya, dingin pada orang lain namun hangat pada orang terdekat, tampan dan perhatian.

Protagonis pria memang sempurna.

Tetapi apa mungkin? apakah tidak terlalu beresiko nantinya? jika Kana merubah alur apakah yang akan terjadi? akankah ia tetap hidup?.

Kana tidak ingin mati, lagi.

Kana menghela nafas lalu segera memposisikan dirinya untuk tidur, karena matanya terasa sangat mengantuk.

Pagi ini Kana terbangun pukul 6, lalu segera beranjak menuju kamar mandi.

Sesudah selesai Kana segera memakai seragam yang nampak sangat cocok di tubuhnya.

Kana memakai bedak dan liptint, lalu menyisir rambutnya, sesudah rapih Kana beranjak menuju meja belajar untuk merapikan buku yang akan di bawa nya.

Kana mencari ponselnya, ia benar benar tidak tahu benda itu berada dimana, pasalnya bukan ia yang menyimpannya, tetapi Kana yang asli, kan?

Sesudah cukup lama mencari, ponsel belum juga di temukan, kana mendengus dimana pemilik tubuh ini menyimpan ponsel itu?.

Kana duduk di kasurnya lalu memindai keseluruh kamar untuk mencari kemungkinan dimana ponselnya berada.

Kana bangkit menuju sofa lalu segera melepaskan seluruh bantal sofa dan benar saja ponsel mahalnya terselip disana.

Kana segera turun setelah melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.45, ia meninggalkan kamarnya yang hancur begitu saja.

KANAYA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang