KANAYA 29

36.8K 2.5K 165
                                    

Seseorang memasuki mobil Porsche di sebrang jalan, lalu duduk dengan tatapan datar.

"Sampai saat itu tiba, tetap diam saja, pastikan Reynand tidak mendepak mu dari kediaman calash"

"Sekarang kau keluar"

"Iya...pah"

Setelah keluar dari mobil itu ia menyebrang lalu memasuki mobilnya.

"Ck sialan"

Saat ini geo sedang bersama Mela menuju supermarket terdekat, alasannya bundanya tiba tiba ingin membuat cake, sedangkan di rumah tidak ada bahan, mau tidak mau geo berangkat, mela disini untuk membantunya mengambil barang, kalau sendiri dia bisa asal ambil nanti.

Di gang yang sepi tiba² saja mobilnya di hadang.

"Sial" yang membuat geo khawatir adalah mela, walaupun menyebalkan dan terkesan galak, mela tidak bisa berantem.

"Gimana bang?" Mela benar benar takut sekarang.

"Lo ikut turun, tetep di belakang gue, paham?"

Mela mengangguk, lalu keduanya turun, dan tanpa aba aba mereka segera menyerangnya.

Cukup merepotkan sebenarnya, karna mereka semua bersenjata, beruntung nya tidak ada yang membawa pistol.

Geo melirik mela ingin memastikan ia aman di belakang, namun matanya melotot saat melihat seseorang mengarahkan pisau kearah mela, mela tidak menyadari nya karna posisinya mela menghadap geo.

Sebelum pisau itu menusuk mela, geo berbalik jadi mengahadap mela lalu segera menarik nya ke belakang tubuhnya.

Pisau itu melesak masuk ke perutnya cukup dalam.

Bukan terjatuh atau meringis kesakitan geo malah terkekeh.

"Ckck segini doang? Makanan gue dari kecil inimah" geo mencabut pisau itu dengan santai lalu menusukan nya tepat pada jantung pria yang tadi menusuk nya, sebelum itu geo sudah menyuruh mela untuk menutup mata dan telinganya.

Didikan pria tua itu memang gila, namun sangat berguna.

Menghabisi sisanya lalu geo menyuruh mela memasuki mobil, ia sendiri masih diluar untuk menelpon seseorang.

"Bereskan kekacauan ini" setelah itu geo memasuki mobil dan mengendarai nya menuju rumah.

"Lo balik, gue mau kerumah sakit"

"Lo gpp? Muka lo pucet banget bang"

"Yakali gpp bego! Sakit banget ini, darah gue kayanya udah pen abis malah" sesekali geo menekan lukanya.

"Langsung kerumah sakit aja kalo gitu"

"Kaga ah, nganterin lu dulu aja, ngerepotin soalnya"

"Lagian itu di rumah bunda pasti ngamuk, bahan kuenya kaga sampe sampe" geo terkekeh dengan wajah pucat nya.

Rasanya sakit, namun ia sudah terbiasa menahan rasa sakit seperti ini, jadi masih bisa di tangani.

Setelah mereka sampai, tadinya geo memaksa ingin membantu mengantarkan bahan kue, takut di coret dari kk katanya, namun Mela memaksa untuk membawanya sendiri, dan membiarkan geo kerumah sakit.

Setelah geo berlalu mela terduduk, ia selalu merasa takut jika geo terluka seperti itu, dulu geo selalu terluka karna kakeknya, yang membuat mela selalu bergetar ketakutan.

Geo memarkirkan mobilnya dengan benar lalu segera masuk ke dalam, langkahnya tidak tertatih sama sekali, dia dengan tenang memasuki ruang UGD dan meminta perawatan.

Setelah itu geo tidak tahu apa yang terjadi.

Rasanya memang tidak masuk akal ya? Namun kenyataannya memang seperti itu, terima saja readers.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now