KANAYA 16

60K 3.9K 57
                                    

Dan benar saja, saat istirahat Akra dan teman temannya datang ke kelasnya.

"Kantin" Kana bangkit dari bangkunya, diikuti ketiga temannya.

"Kiw kiw, ibu boss" bukankah Rio dan Alan melihatnya dengan Geo? dan jangan lupakan bahwa Kana berbicara itu kekasihnya, apa mereka tidak ingat?

Kana hanya tertawa kecil membalas nya.

Saat di lorong mereka berpapasan dengan Ira, yang membawa banyak buku.

"Yo, bantuin" Kana cukup terkejut mendengar Akra berbicara seperti itu, harusnya Akra kan yang membantunya?

"Lah jadi gua bos? Ogah ah"

"Yo" mendapat tatapan datar dan suara rendah Akra, mau tak mau Rio berjalan ke arah Ira yang kesusahan.

Tanpa banyak bicara Rio mengambil semua buku yang ada di tangan Ira dan berlalu begitu saja.

Kana masih terdiam menatap kepergian Rio dan Ira.

"Hei? Ayo ke kantin" Kana mengangguk dan berjalan dengan Akra, diikuti yang lain.

Mereka kini di kantin, dan duduk di bangku pojok yang memang menjadi tahta nya Akra.

"Mau makan apa Na?"

"Samain aja Ak" sekali lagi Kana mengerutkan keningnya, biasanya Akra akan menyuruh bukan jalan sendiri untuk membeli pesanan mereka.

"Lah kita ga di pesenin?" Mereka menatap Alan aneh.

"Lo mau pak bos beliin kita makan?" Alan yang tersadar langsung menyengir lebar.

"Hehe kaga lah gila lo Vin"

"Nah Yo, pesenin" melihat Rio datang fana dengan semangat segera menyuruh nya.

"Dih, baru nyampe gue, pesen sendiri jing"

"Gua aja, lo mau apa" Fana segera menatap Leo berbinar.

"Mie ayam ya, minum nya jus" Leo mengangguk dan segera berlalu.

"Lah anjing, si Fana doang?" Kay yang sudah siap menyebutkan pesanan nya tentu saja emosi saat melihat Leo berlalu begitu saja.

"Lo mau apa?" Kevin sepertinya mengajukan diri.

"Baso yang pedes, minum nya es jeruk"

"Ila, lo apa?"

"Eh, samain aja sama Kay tapi punya gua jangan pedes ya Vin" Kevin mengangguk dan berlalu.

"WAHHH, PARA MANUSIA SIALAN"

"Gada yang niat pesenin gue?!" Tatapan semua orang di kantin tentu saja langsung tertuju pada Rio yang berteriak tidak terima.

"Berisik"

Melihat kedatangan Akra, Rio segera berlalu untuk memesan, takut kena amuk.

"Nih Na"

"Makasih" Kana memakan baso nya dengan anteng tidak terganggu apapun, berbeda dengan Akra yang terganggu melihat beberapa rambut terus berjatuhan menutupi wajah Kana.

Akra mengambil ikat rambut dari saku celananya, lalu mengikat rambut Kana yang sedang makan, berbeda dengan semua orang yang menjerit histeris, Kana justru tetap memakan basonya, bukan apa apa Akra memang seperti ini, dia membawa ikat rambut kemana mana untuk jaga jaga jika Kana lupa, dan untuk mengikat rambut Kana seperti saat ini.

"Makasih" Kana tersenyum tipis pada Akra, yang di balas elusan di rambutnya.

"Sana lanjutin" sedari tadi teman teman kana hanya menatap mereka dengan datar, sudah biasa.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now