KANAYA 39

31.7K 1.8K 12
                                    

Setelah itu mereka berkumpul di gajebo taman dan memulai ritual makan mereka.

Pasalnya mereka sudah kelaparan, bagaimana tidak ini sudah pukul 1 siang dan mereka sama sekali belum makan, pantas saja saat ini mereka sangat kelaparan.

Walaupun makan di taman, seperti biasa tidak ada percakapan di antara mereka karena ini sudah kewajiban untuk hening ketika makan.

Setelah selesai baru lah mereka mulai mengobrol.

"Mi kalo Kana ajak temen temen Kana sekalian boleh?" Kana memecahkan keheningan.

"Boleh dong ajak aja, kangen juga mami sama temen temen kamu, apalagi si fana tuh yang berisik nya minta ampun"

Kana terkekeh menyetujui, fana memang sangat berisik.

"Abang juga ajak temen Abang deh" Rayhan hendak membuka ponselnya untuk menghubungi teman teman nya.

"Ikut ikut aja lo" Kana mendengus pada Rayhan yang di balas sentilan jengkel di dahi nya.

Tak

"Aw, anjir sakit ih"

"Heh udah udah, ni anak dua kenapa jadi berantem mulu dah" Fiona menghentikan Kana yang hendak membalas Rayhan.

"Dianya mi gangguin Abang mulu" Rayhan mengadu sambil menunjuk nunjuk Kana.

Kan yang di tunjuk pun melongo tidak terima, ko jadi dia yang di salahkan?

Kana menatap Rayhan sengit, yang di balas tatapan meledek olah kakaknya itu.

"Udah sekarang kalian ke supermarket, beliin bahan bahan buat nanti, kalo kalian nanti mau ajak temen ajak aja supaya makin rame" Fiona memberikan daftar belanjaan pada Kana.

"Quel, Vani ikut sana" Melihat sedari tadi kedua anak bungsunya itu menatap malas kakak"nya Fiona sengaja menyuruh mereka ikut, siapa tau jadi akrab yakan.

"Ih mami apa si, gamau dia gaboleh ikut!!" Quel sudah siap untuk menjambak Vania, ckck gadis itu memang seperti tukang pukul lama lama.

"Udah semua aja ikut, Ray sama Ahan juga ikut bantuin bawain belanjaannya" Fiona mendorong mereka turun dari gajebo.

Kana mendadak ngebleng, mereka semua ikut? mereka semua? apa tidak jantungan ia mendengar nya.

"MAMI IH GAMAUU, NANTI KANA MATI MUDA KALO SEMUA IKUT" Kana mendadak menjerit sambil memegangi kepalanya.

Lah kalo kaya gini mah Rayvar yang bakal mati muda, melihat satu satu adiknya yang sudah sibuk sendiri, quel yang terus terusan menatap Vani dengan sengit, Kana yang memegangi kepala nya sambil membujuk Fiona, Rayhan yang menatap Kana malas sambil melemparkan kulit jeruk pada Kana, dan jangan lupakan Reynald yang dengan santai nya memberi makan ikan yang tepat berada di bawah gajebo yang mereka tempati ini.

Rayvar menghela nafas dan menyeret Kana untuk segera pergi, diikuti yang lain, jangan lupakan quel dan Vani yang terus saling mendorong, doakan saja Rayvar pulang dari supermarket masih waras.

Dan kini mereka sudah berada di dalam mobil dengan Rayvar yang mengemudi, Kana di sebelahnya, Rayhan yang berada di tengah di antara Quel dan Vani, tadinya Kana menyuruh salah satu dari gadis itu untuk duduk di belakang tapi tidak ada yang mengalah.

Mau menyuruh Rayhan di belakang, bisa bisa mereka benar benar mati karena dua gadis itu di satukan.

Jadilah mereka bersempit sempit ria bertiga.

"Yang di jalan merdeka aja" Rayhan memecang keheningan, sebenarnya ia hanya ingin memutus tatapan maut dari kedua gadis di sebelahnya itu.

"Ih jangan bang, disitu ga lengkap yang deket taman aja" Kana menyahuti.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now