KANAYA 22

50.4K 3K 48
                                    

"Itu urusan ntar, sekarang cari dulu" Fana mengangguk lalu berlalu menuju ruangan nya, begitupun dengan Kay yang berlalu menuju ruang latihan.

Setelah satu jam, Fana memanggil ketiga temannya, lalu menunjuk beberapa layar komputer di depan mereka.

"Liat, itu beneran Vani sama Ira, dulu orang tua mereka pisah Ira sama nyokap nya, Vani sama bokap nya, tanda bayar yang kita temuin itu, kayanya om Raka beli Vani dari bokap kandung nya deh"

"Bokap nya siapa?"

"Gue belom dapet Na, tapi gue usahain ya" Kana mengangguk lalu mengajak mereka untuk makan siang.

Mereka memilih cafe yang cukup ramai, lalu duduk di dekat jendela, Kana mengangkat tangannya memanggil waiter.

Keempatnya saling melirik saat melihat bahwa yang menghampiri mereka adalah Ira, memang di jelaskan bahwa Ira kerja part time untuk membantu ibunya, tapi Kana baru tahu bahwa ini adalah cafe yang di maksud.

"Mau pesen apa kak?" Kana membalas senyum Ira, lalu menyebutkan pesanan mereka.

"Ditunggu ya kak" Ira berlalu meninggalkan mereka.

"Btw, kalo diliat baik baik, mereka mirip ga sih"

"Beda, garis mukanya tuh beda banget, Ira ma lemah jir kaya protagonis gitu, nah si Vani kaya antagonis"

"Seorang adik membully kakak kandungnya yang terpisah, anjay udah cocok jadi judul sinetron"

Mereka mengobrol ringan sambil menunggu pesanan.

"Gue ke kamar mandi dulu" Kana bangkit dan berjalan ke arah toilet.

Kana berpapasan dengan Ira yang membawa pesanan, Ira tersenyum singkat lalu melewati nya.

Tiba tiba terdengar suara dentuman keras dari pecahan barang.

Kana terdiam, lalu menengok pada Ira yang terjatuh dengan makanan yang berhamburan.

Lagi? Gadis itu sengaja ya?

Kini semua orang disana menatapnya seperti dirinya adalah seorang antagonis, Kana menghela nafas lalu berjongkok.

"Lo ternyata ceroboh banget ya" Kana mengulurkan tangannya untuk membantu Ira, namun ada yang menepis tangan nya.

Kana terpaku saat melihat Akra yang menatapnya dingin, pria itu langsung membantu Ira bangkit.

"Gapapa Ra?" Mereka berlalu melewati nya.

"Lain kali hati hati"

Ini... Ini terjadi! dalam novel ini ada, di jelaskan bahwa Kana tidak sengaja menabrak Ira yang membawa pesanannya, lalu.., lalu Akra datang layaknya superhero, Akra nanti akan marah padanya karena mempermalukan Ira, Akra mungkin berpikir Kana sengaja.

Tapi Kana bahkan tidak menyentuhnya, bagaimana bisa dia terjatuh?!

Jadi Kana tetap terseret pada alur ya? Sepertinya Ia hanya tidak menyadarinya.

Sebenarnya tidak ada yang merugikan nya jika tetap berjalan sesuai alur sampai akhir, namun Kana takut mati! lagi.

Tunggu, papa Akra memberinya kalung? Itu tidak ada di dalam novel, atau hanya kejadian biasa?

"Na, gapapa?" Kana tersadar, lalu segera bangkit dan merapihkan pakaian nya.

Sedangkan Akra yang sedang memapah Ira tiba tiba terdiam.

"Duduk dulu disini ya Ra" setelah itu Akra berlalu keluar.

"Eh, kak!" Terlambat, Akra sudah keluar.

Ira juga sebenarnya bingung tiba tiba saja ia terjatuh, namun Ira sangat yakin bahwa itu bukan perbuatan Kana karena Kana bahkan tidak menyentuhnya, jarak mereka pun cukup jauh jika mereka jeli melihat nya.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now