KANAYA 28

38.9K 2.4K 208
                                    

Fiona terus membalas ucapan ibu mertuanya, Fiona tidak suka kehidupan putrinya di atur oleh orang lain, karna yang menjalankannya itu Kana.

"Dimana sopan santun mu fiona?" Saat ini emosi keduanya sudah terpancing.

"Fio minta maap mah, tapi untuk kehidupan Kana, fio rasa mama tidak punya hak"

"Tidak punya hak katamu? Kana itu keturunan calash, semua keturunan calash saya punya hak"

"Tapi Kana putri fio, dan fio ga pernah kasih izin untuk mama menjodohkan kana seperti yang mama bilang" Fiona masih berusaha bicara dengan sopan, dia mencoba untuk sabar, karna fio sadar yang ada di hadapannya ini ibu mertuanya.

"Fio akan datang ke kediaman dawangsa, dan membicarakan ini"

"Lancang!"

Reynand hanya memperhatikan mereka sambil meminum kopinya dengan santai, tentu saja ia ada di pihak istrinya tercinta, reynand ini tipe bucin.

Lagi pula yang di katakan Fiona sepenuhnya benar, selama ini yang di lakukan nya, semata mata hanya untuk keluarga nya, itu akan percuma jika nyatanya salah satu putrinya tidak bahagia.

"Fiona bener bener minta maaf kalo fio ga sopan, tapi untuk kebahagiaan Kana, fio ga akan mundur, fio izin naik" Fiona berlalu begitu saja, namun langkahnya di tahan.

"Kamu pikir kamu bisa menghentikan saya? Saya yakin, kamu tau watak saya"

Fiona melepas cekalan Laura, tersenyum lembut, lalu berlalu.

"Urusi istrimu itu reynand"

"I completely sided with her, good night mom" reynand berlalu meninggalkan ibunya.

"Pembangkang"

Di ruangannya Kana mendengus keras, menyebalkan!

Ya bagaimana tidak, Laura benar benar niat untuk menjauhkan nya dari geo, di depan ruangannya ada dua bodyguard yang memegang selembar gambar, yang sudah di pastikan itu gambar geo.

"Gila emang tuh nenek nenek"

Tok tok

Jendela di sampingnya di ketuk pelan, Kana tentu saja bingung, hey ini lantai 23 siapa yang bisa mengetuk nya?!

Tok tok tok

Karna penasaran Kana turun sambil membawa infusnya, dan membuka gorden penutup jendela.

"Lo ngapain gila?!"

"Sstt, jangan berisik, ntar ketauan"

Kana selama kenal dengan geo, berapa kali mengatakan bahwa geo tidak waras?
karna pria ini memang tidak waras, saat ini dia tengah duduk dengan santai pada tempat yang biasa di gunakan untuk mengelap jendela luar.

Sebenarnya suara Kana sama sekali tidak terdengar dari luar, geo hanya menebak jika tadi Kana pasti berteriak.

"Turun bego!" Kali ini Kana berbisik.

Bukannya mendengarkan, geo malah berpangku tangan menatap nya.

Kana sedikit melongok kebawah, lalu melotot, dia tidak phobia ketinggian, hanya saja manusia waras mana yang  duduk disana tidak ketakutan, di lantai 23!

Geo mengambil ponsel dari sakunya lalu mengklik panggilan video pada kontak Kana.

"Turun geo!"

"Ssttttt, bawel lo"

"Ya lo mau mati?!"

Pintu di buka saat Kana berteriak.

"Nona?"

KANAYA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang