Ruby Armila

36.1K 4.3K 220
                                    

HB Creative Tasya
Mil, sebelumnya gue minta maaf banget nih. Barusan dapet kabar dari atasan kalau Pak Gustav pengennya karakter Winda dimainin sama pendatang baru, jadi kita pilih dari hasil open-casting. Maaf ya mil. Semoga kita bisa kerjasama di lain waktu.

To HB Creative Tasya
Santai, Mbak. Gak apa-apa kok. Gue doain sukses ya buat proyeknya!

Saking seringnya pembatalan kontrak mendadak dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, Mila tidak kaget lagi ketika baca pesan dari Tasya, staff di rumah produksi yang menangani proyek Film Wasiat Nyi Rombeng. Sekitar 4 bulanan lalu, saat masih tahap pra-produksi, Tasya yang menyampaikan undangan casting untuknya, atau bisa disebut screentest karena Sang Sutradara menginginkannya memerankan Hana, pemeran utama dalam film tersebut.

Selama 17 tahun karirnya di dunia hiburan, Mila hanya memainkan peran utama dalam proyek-proyek kecil seperti FTV, proyek sinetron yang membesarkan namanya pun tidak pernah menggunakannya sebagai pemeran utama. Beberapa kali Mila dapat undangan casting atau screentest sebagai pemeran utama, ujung-ujungnya Mila dibujuk untuk memerankan peran antagonis.

Pernah Mila jengah dengan efek negatif memainkan peran antagonis yang bikin suasana hatinya ikutan negatif, belum lagi penonton yang gregetan dengan perannya sering memanggilnya pakai nama peran, meneriakinya dengan sebutan pelakor, perempuan sundal, brengsek di depan muka. Mila juga pernah hampir dicakar, rambutnya dijambak, dan lengannya dicubit-cubit. Namun, honor yang ditawarkan sangat menggiurkan, bahkan bisa sama besar dengan honor pemeran utama yang screentime-nya lebih banyak.

Kata Bapak, rezeki jangan ditolak selama halal. Yasudah, Mila hidup dalam lingkaran peran antagonis yang terkadang bikin dia mempertanyakan sifat aslinya. Untuk menambah 'feel' peran, beberapa kali pelakon seperti mereka sinis-sinisan betulan di balik layar, yang berakhir menjadi gossip dari 'insider' dengan judul aneh-aneh. Mila sudah bosan dengan dirinya yang dijuluki sombong, dimusuhi di lokasi, dan tidak punya teman.

Dia ingin seperti rekan-rekannya yang lain yang punya kesempatan untuk dilihat berbeda karena peran yang berbeda-beda. Dia juga ingin menunjukan kemampuan aktingnya yang dikritik monoton karena tidak pernah keluar dari zona nyaman. Maka dari itu, ketika dia ditawarkan peran protogonis di proyek film horror, dia merasa senang bukan main. Mila menamatkan novel horror yang laku keras itu dalam semalam, tidak tidur karena harus merangkum yang penting menggunakan stabilo, menempel sticknote di beberapa halaman, mencari tahu pendapat orang mengenai karakter Hana, dan memastikan dia memahami gerak-gerik dan merasakan ketakutan yang perempuan itu rasakan sebelum screentest dimulai.

Mila melalukan yang terbaik, walau mungkin Kanisha Ayu melakukan jauh lebih baik. Makanya, Nisha yang mendapatkan peran tersebut, sedangkan Mila dioper untuk memerankan karakter Winda. Kemudian, pada keputusan akhir, namanya malah didepak sepenuhnya dari proyek tersebut lagi-lagi karena alasan yang harus bikin dia banyak sabar. Beginilah kerasnya dunia hiburan yang tidak bisa ditebak.

Mila baru saja mau lanjut mengayunkan tangan di atas keyboard laptop ketika handphonenya berdering. Panggilan masuk dari Bapak. Dalam beberapa saat, Mila segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum, Neng Cantik." Terdengar nada sumringah Bapak yang menyapa.

"Waalaikum salam, Bapak."

"Neng cantik udah makan?"

"Udah kok, Pak," balas Mila seadanya. Perempuan itu menghidupkan loudspeaker, meletakkan handphone di atas meja sebelah laptopnya berada. Kalau dia bilang belum, Bapak pasti repot mengantar masakan Ibu secepatnya ke apartemennya.

"Mila baik-baik aja, kan, Nak?" Suara Bapak berubah khawatir.

Mila tersenyum getir. Bapak memang sering menelpon hanya untuk memastikan keadaan atau sekadar mendengar suaranya. Namun akhir-akhir ini, intensitas tersebut bertambah, Bapak juga menyempatkan untuk mengajak Mila mengobrol walau kesannya monoton. Bapak dan Ibu juga memintanya untuk sementara pulang ke rumah dan berkumpul bersama mereka. Ini semua karena banyaknya berita buruk yang bawa-bawa namanya karena kejadian bodoh tiga bulan lalu.

Love For Rent (Antagonist Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang